Kau bersemayam terlalu tinggi sehingga aku sulit menggapaimu
Kau gagah bagai duduk disinggasana menatapku penuh tanya
Diantara kita terlalu banyak jerami menutupi jalan
Juga tebing tebing yang tinggiÂ
Setiap aku merayap melangkah akan mendekat setiap itu pula aku terjatuh
Tersungkur terperosok terjerembab lebih dalam lagi
Bila aku lari menjauh kau tangkap aku untuk kembali
Tapi tanpa satu katapun
Tanpa satu senyumpun
Membuat aku terperangah dengan seribu tanya
Awan beriring terhembus angin kelabu
Menjadikan tetes tetes hujan bagaikan air mataku
Air mata yang menetes tanpa mengerti apa sebabnya
Tanpa tahu apa gunanya
Hanya saling menatap penuh tanya dengan linangan air mata
Karena memang harus begitu adanya , menjadi pengecut dan munafik
Dan itu yang terbaik biarkan kau tetap diawan dan aku dibumi
Biarkan..................itu yang terbaik !!
Cinere , 3 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H