Mohon tunggu...
Suci UpitaLoka
Suci UpitaLoka Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Just for fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Titik Temu

20 Juni 2020   10:15 Diperbarui: 20 Juni 2020   10:29 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harus menahan tanya berapa lama lagi?
Apalagi menunda untuk tidak peduli seakan yang lalu bukan menjadi hal yang pernah untuk menjadi sisi saat sekarang.
Untuk menahan diri selama bertahun-tahun tidak berjumpa. Entah kapan, esok mungkin. Semoga saja.

Aku ingin semua kembali, namun semua telah memilih untuk berpisah pada jalan masing-masing.

Meski kesempatan untuk menjadi bagian yang sama, bukan menjadi utuh kembali. 

Namun bila berjumpa, aku tak ingin lupa. Sebab aku bukan bagian yang hilang.


Lalu berpura-pura untuk tidak kembali mengingat apa yang ingin ditanya.

Berlagak seperti tak tau, padahal dia sendiri yang lebih tau.

Dan untuk menjadi orang yang paling mengerti, dia memilih menjadi lebih tidak tau, sebab bila itu, ia harus menyemai jawaban atas pertanyaan tadi.

Membayar kepuasan dengan pengetahuan, bila tidak, maka tidak ditemukan apa-apa.

Aku menemukan jejak, namun bukan seseorang itu, hanya peninggalan langkah yang di sisakan.

Lalu untuk menemukannya? Seberapa jauh lagi untuk bisa tidak bertanya dimana lagi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun