Mohon tunggu...
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN Mohon Tunggu... Penulis - Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Akun dikelola oleh Tim Media Relations

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tingkatkan Kualitas Keilmuan Kukuhkan Prof. Antonius Herusetya Jadi Guru Besar Akutansi

10 November 2023   17:29 Diperbarui: 10 November 2023   17:29 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Selamat kepada Prof. Dr. Drsius . AntonHerusetya, M.M., Ak., CA., CertDA., yang telah diumumkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Akuntansi Keuangan dan Audit di Universitas Pelita Harapan (UPH). Dosen dari Program Studi Akuntansi UPH ini resmi dikukuhkan pada 3 November 2023 di UPH Kampus Lippo Village, berdasarkan Surat Keputusan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tertanggal 14 September 2023. Prof. Dr. Drs. Antonius Herusetya menjadi Guru Besar ke-28 di UPH, sebuah prestasi yang luar biasa.

Orasi ilmiah "Peran Auditor Eksternal dalam Pelaporan Keuangan di Indonesia: Tantangan dan Peluang" yang disampaikan oleh Prof. Antonius menyoroti peranan yang sangat penting dari Akuntan Publik (AP) dalam mengurangi skandal manipulasi laporan keuangan di perusahaan publik di Indonesia. Prof. Antonius menegaskan bahwa ada enam skandal manipulasi laporan keuangan yang tercatat dalam lima tahun terakhir. Hal ini menjadi indikasi yang serius terhadap permasalahan dalam proses pelaporan keuangan perusahaan terbuka di Indonesia.

Prof. Antonius menjelaskan bahwa auditor eksternal atau Akuntan Publik memiliki peran penting sebagai salah satu penjaga kunci dalam rangkaian penyediaan laporan keuangan perusahaan. Manipulasi dalam pelaporan keuangan di Indonesia, menurutnya, tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab auditor eksternal yang melakukan audit terhadap laporan keuangan, terutama di Bursa Efek Indonesia (BEI), baik itu kantor Akuntan Publik (KAP) yang berafiliasi dengan the Big Four maupun Mid-Tiers. Adanya kasus-kasus seperti ini menunjukkan adanya penurunan dalam kualitas audit di Indonesia.

Tantangan dan peluang  ediutor eksternal. Melibatkan AP, penting bagi calon auditor untuk menerima pendidikan yang mengutamakan etika profesi dan pengetahuan anti-korupsi selama masa kuliah.

Prof. Antonius menyoroti permasalahan yang dihadapi di sektor audit di Indonesia, di mana jumlah auditor eksternal masih terbatas sementara permintaan layanan audit terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini membuat sulit bagi perusahaan untuk menemukan Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan auditor yang memiliki kualifikasi Akuntan Publik yang memadai.

Selain itu, Prof. Antonius juga menekankan bahwa pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) bisa menjadi peluang besar dan kunci keberhasilan bagi para auditor di masa depan. Teknologi ini memungkinkan para auditor untuk fokus pada aspek-aspek strategis sementara tugas rutin dapat ditangani dengan bantuan AI. Dengan adanya AI, auditor dapat lebih efisien dalam melakukan audit, memungkinkan mereka untuk menyediakan layanan yang lebih baik kepada perusahaan klien dalam mengelola laporan keuangan.

Dalam konteks ini, Prof. Antonius menyoroti pentingnya pendidikan bagi calon auditor di masa depan. Mereka perlu memperoleh pendidikan akuntansi yang mencakup keterampilan audit berbasis data analitik. Hal ini memungkinkan mereka untuk secara efektif memanfaatkan AI, yang pada akhirnya akan menjadi peluang besar dan kunci keberhasilan dalam profesi audit di era teknologi yang terus berkembang.


Dengan penelitiannya, Prof. Antonius berharap agar Akuntan Publik (AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat terus memelihara reputasi dan integritas profesi mereka, membangun kepercayaan masyarakat, serta menjaga kepentingan publik. Tujuannya adalah agar profesi auditor di Indonesia terus berkembang dan dihormati oleh seluruh pihak yang terlibat. Rektor UPH, Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M. Eng., Sc., menyambut hadirnya Guru Besar baru dengan sukacita. Ia menyampaikan keinginannya untuk melihat lebih banyak Guru Besar yang berasal dari UPH, percaya bahwa kehadiran mereka akan memberikan semangat bagi staf pengajar lainnya untuk berperan dalam pendidikan, penelitian, dan pelayanan kepada masyarakat. Rektor menegaskan bahwa keberadaan banyak Guru Besar dari UPH merupakan komitmen universitas dalam mencapai standar internasional. Dia juga menyampaikan harapan agar Prof. Antonius terus berdedikasi dan terus meningkatkan standar pendidikan di Indonesia.


Dekan FEB UPH, Dra. Gracia Shinta S. Ugut, MBA., Ph.D., mengucapkan selamat untuk Prof. Antonius dengan penuh penghargaan, menyebutnya sebagai seorang dosen yang luar biasa dan sangat berdedikasi. Dalam ucapan selamatnya, Dra. Gracia menegaskan bahwa menjadi seorang Guru Besar juga berarti menjadi seorang mentor, dan ia yakin bahwa Prof. Antonius akan menjadi sosok mentor yang sangat baik bagi semua, membantu mereka untuk terus memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan universitas dan Indonesia.

Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., Ketua  Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III, memberikan apresiasi atas pengangkatan Guru Besar baru ini. Harapannya adalah bahwa peran Prof. Antonius akan menjadi lebih penting dalam kemajuan ilmu akuntansi, serta memberikan kontribusi yang substansial dalam penelitian dan perumusan kebijakan pemerintah.

Pertambahan Guru Besar baru, Prof. Dr. Drs. Antonius Herusetya, M.M., Ak., CA., CertDA., dalam bidang Ilmu Akuntansi Keuangan dan Audit, sekali lagi menunjukkan kualitas tenaga pendidik di UPH. Universitas terus berkomitmen untuk mendukung perkembangan ilmu ekonomi di Indonesia dengan penambahan para akademisi berprestasi seperti Prof. Antonius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun