Di luar ketiga bidang tadi, Moestopo pun sempat mencicipi karir sebagai Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan mendirikan lembaga Pusat Perdamaian Dunia Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Tak heran ketika menghembuskan napas terakhir pada 29 September 1986, Moestopo tercatat memiliki 18 gelar. Hal ini membuatnya bisa dibilang sebagai tentara dengan gelar terbanyak di Indonesia.
Karena itulah, untuk menghargai setiap jasanya, pada tanggal 9 November 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada Moestopo yang didasarkan pada Keputusan Presiden No. 66/2007 TK.
"Mayor Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Moestopo merupakan seorang Bapak Bangsa. Kami berharap dengan digelarnya sosiodrama ini jasa-jasa Beliau akan terus dikenang dan diteladani oleh generasi muda," ujar Komandan Kodim 0809, Letnan Kolonel Inf Ruly Eko Suryawan, S.Sos.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H