Mohon tunggu...
Kadek Udhani Paramita
Kadek Udhani Paramita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta angkatan 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pidato

18 September 2024   22:25 Diperbarui: 18 September 2024   22:54 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Joko Widodo memulai pidato dengan menyapa orang-orang pemangku jabatan pimpinan yang hadir dalam Sidang bersama DPD-DPR RI 2019. Peralihan dari pembuka pidato ke isi pidato dibawakan dengan sangat menarik oleh Presiden Joko Widodo, dimulai dari memperkenalkan asal pakaian adat yang berasal dari suku Sasak di Provinsi Nusa Tenggara Barat, kemudian memberikan penegasan dengan lantang bahwa Indonesia bukan hanya Pulau Jawa melainkan Indonesia dari ujung sampai ke ujung lainnya. 

Pidato kemudian dikaitkan dengan pembangunan yang Indonesia sentris dan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, yang dengan lantang mengatakan bahwa Indonesia dapat menjadi lebih maju karena aksi nyata dari semua lapisan masyarakat di Indonesia. Dengan menyebutkan segala macam jenis pekerjaan dari kelas bawah sampai kelas atas dan mengikutsertakan anak muda dalam pidatonya, kalimat yang dipilih untuk menyampaikan hal ini memiliki nilai persuasif yang tinggi.

 Bila memposisikan diri saya sebagai pendengar, saya sangat merasa tergerak karena disebutkan dengan nada yang lantang dan bangga bawa saya turut dalam membangun negara ini. Kalimat "saya yakin..." dan "saya mengajak..." yang disebutkan pada pidato memiliki nilai persuasi yang sangat tinggi karena memberikan efek mengerti, menerima, dan yakin. Pilihan kalimat yang digunakan sangat presisi untuk menarik perhatian karena diucapkan dengan lantang dan tanpa keraguan. 

Pidato beralih ke tantangan di dunia industri 4.0 yang beragam mulai dari pekerjaan, pola bisnis, keterampilan, dan lainnya. Presiden menegaskan bahwa sebagai individu yang mengalami perubahan ini, masyarakat harus dapat memanfaatkan sembari tetap waspada terhadap ancaman yang muncul karena arus informasi yang semakin mudah untuk diakses. Saat menyebutkan ancaman-ancaman yang mungkin dapat terjadi, pidato memiliki nilai persuasif yang tinggi karena penyebutan ancaman diiringi dengan sebab yang dapat muncul dan hal tersebut tanpa sadar akan menimbulkan empati dalam diri apabila hal-hal tersebut terjadi. 

Pelontaran kalimat "Indonesia tidak takut terhadap persaingan. Kita hadapi persaingan dengan kreativitas, inovasi dengan kecepatan yang kita miliki karena itu tidak ada pilihan lain. Kita harus berubah. Kita harus berubah" yang diulang dua kali pada kalimat "Indonesia tidak takut terhadap persaingan" dan kalimat "Kita harus berubah" memiliki nilai persuasif yang tinggi karena tegasnya kalimat tersebut saat diucapkan. Kemudian, Presiden Joko Widodo juga dengan tegas mengatakan bahwa kita tidak bisa berada di zona nyaman, kita harus keluar karena kita perlu untuk berubah agar menjadi lebih baik dari yang sebelumnya dan yang lainnya. Pengulangan kata "lebih baik" memiliki nilai persuasif yang sangat tinggi karena sangat menegaskan tujuan dengan jelas dan pasti. 

Misi-misi Indonesia terhadap dunia global disampaikan dengan relevan dan sekaligus memberikan narasi awal mengenai gejolak ekonomi dunia serta bagaimana efeknya bagi Indonesia. Presiden Joko Widodo juga turut mengajak rakyat Indonesia untuk peduli dan berinovasi agar Indonesia dapat memiliki terobosan yang mengungguli negara lain. Penggunaan kata "SDM unggul.." yang diulang dalam berbagai konteks juga memiliki nilai persuasif yang tinggi. 

Sebagai pendengar pidato, saya merasa perlu untuk menjadi SDM yang unggul tersebut dan pidato telah berada pada proses empati. Pidato dilanjutkan dengan menyebutkan hilirisasi industri sebagai lompatan Indonesia agar menjadi lebih maju. Ajakan untuk berani memulai dan kita bisa merupakan kalimat ajakan yang memiliki nilai persuasi sangat tinggi. Kalimat "kita bisa lebih dari itu" yang diucapkan dengan sangat yakin membuat percaya bahwa memang Indonesia bisa melakukan inovasi-inovasi tersebut. Misi Indonesia untuk pasar global disampaikan dengan lantang yang membuat proses rasional yaitu perhatian dan yakin semakin terlibat saat mendengarkan pidato. 

Peralihan pidato ke topik pendidikan dan kesehatan sangatlah menarik dan unik. Presiden Joko Widodo memberikan kriteria SDM yang unggul dan dapat membawa inovasi bagi bangsa, namun dalam mewujudkan kriteria tersebut diperlukan SDM yang sehat dan kuat. Di sinilah peralihan topik ke kesehatan terjadi dengan sangat mulus. Topik kesehatan yang menegaskan bahwa stunting harus diberantas, infrastruktur harus sampai ke seluruh pelosok Indonesia, dan peningkatan kualitas kesehatan. 

Pada menit ke 20:31, kalimat "Kita harus..." yang diulang dalam konteks yang berbeda memiliki nilai persuasif yang tinggi karena kalimat yang digunakan merupakan ajakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan yang jelas dan saya merasa harus dapat mewujudkan tujuan tersebut karena saya memiliki peran untuk hal itu. 

Pada menit ke 21:03, kalimat "Saya mengajak kita semuanya, pemerintah, DPD, MPR, juga Pemda, dan DPRD untuk melakukan langkah-langkah baru... " mengajak seluruh lapisan masyarakat dari pembuat kebijakan, pemangku jabatan, dan rakyat untuk dapat bergerak dari regulasi yang kaku dan formalitas dan justru membuat masyarakat menjadi kesulitan. Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa regulasi yang tidak sesuai harus dihapuskan dengan nada yang tegas. 

Pidato yang disampaikan oleh Joko Widodo pada Sidang bersama DPD - DPR RI 2019 memiliki nilai persuasif yang sangat tinggi. Mulai dari tempat penyampaiannya yang merupakan sidang dari DPD - DPR RI, pakaian adat yang digunakan, masalah-masalah yang relevan pada masa itu, sampai dengan media yang meliput memiliki faktor yang besar dalam efek yang dihasilkan oleh pidato tersebut. 

Proses rasional terlihat dalam penyampaian pidato dan dapat diperhatikan dari pidato mampu untuk membuat pendengar memberikan perhatiannya karena awalan pidato yang menarik dan nada pada saat menyampaikan pidato yang tidak monoton lambat namun juga tegas di beberapa waktu, pendengar dapat mengerti dan menerima isi pidato dengan baik karena nada yang telah disesuaikan penekanannya, dan pendengar yakin bahwa isi pidato merupakan hal-hal yang memang penting dan harus dilakukan. Bahasa yang digunakan juga sesuai dengan target pidato, yaitu masyarakat yang akan memberikan kontribusinya untuk tujuan Indonesia maju. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun