Mohon tunggu...
Unzul Nur Khofifah
Unzul Nur Khofifah Mohon Tunggu... Editor - Account Executive

Saya lulusan SMK Wikrama Bogor jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran. Berpengalaman mengikuti kelas Content Creator selama 1,5 tahun di PT Karya Inkraf Nusantara, pernah bekerja sebagai Social Media Specialis di PT Optima Winwin Solution, dan saat ini sedang bekerja di PT Lokalive Digital Indonesia sebagai Account Executive. Memiliki minat karir dalam bidang marketing dan komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

1 Desember 2024   23:29 Diperbarui: 1 Desember 2024   23:35 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quote Interaksi Sosial by Unzul 

Pernah gak sih kamu berpikir bahwa betapa banyak cara kita untuk berinteraksi dengan orang lain setiap harinya? Mulai dari nyapa tetangga ketiga pagi hari, gobrol dengan teman atau rekan kerja, hingga berdebat dengan saudara tentang film favorit. Semua aktivitas itu adalah contoh dari interaksi sosial. 

Apa Itu Interaksi Sosial?

Interaksi sosial adalah tindakan atau hubungan antara dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi dan bagian penting dari kehidupan kita. Bayangin interaksi sosial itu seperti sebuah drama. Ada kalanya jadi pemain utama yang bekerja sama dengan orang lain, ada kalanya menjadi lawan main yang bersaing, dan ada kalanya berusaha untuk mencari jalan tengah.

Pengertian Menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian interaksi sosial menurut para ahli:

1. Gillin

Menurut Gillin interaksi sosial adalah hubungan dinamis antara individu atau kelompok yang terjadi karena kebutuhan manusia akan interaksi dengan orang lain. 

2. Bonner

Menurut Bonner, interaksi sosial sebagai hubungan yang bisa mengubah kehidupan individu lain. Tindakan satu orang dapat mempengaruhi orang lain. 

3. Walgito

Menurut Walgitoi, interaksi sosial adalah  adanya pengaruh timbal balik dalam interaksi sosial, yang berarti tindakan kita dapat mempengaruhi orang lain dan sebaliknya. 

4. Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial adalah proses yang menghubungkan individu dengan kelompok untuk membangun sistem sosial. 

5. Murdiyatmo dan Handayani

Menitut Murdiyatmo dan Handayani, bahwa interaksi sosial menciptakan struktur sosial yang saling mempengaruhi, membentuk jaringan hubungan yang kompleks di masyarakat.

Interaksi sosial adalah fondasi kehidupan setiap manusia. Sejak lahir, manusia telah terbiasa berinteraksi dengan orang lain, mulai dari keluarga, teman, hingga rekan kerja, kerabat dan lainnya. Tindakan saling mempengaruhi ini membentuk jaringan sosial yang sangat kompleks dan dinamis.

Interaksi sosial ini ternyata punya banyak bentuk, lho! Yuk, kita bahas satu per satu agar kamu lebih paham.

Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial dibagi menjadi dua kategori yaitu Interaksi Sosial Asosiatif (positif) dan Interaksi Sosial Disosiatif (negatif). Mari bahas lebih detail tentang kedua bentuk ini.

1. Interaksi Sosial Asosiatif: Membangun Koneksian Positif

Interaksi sosial asosiatif adalah jenis interaksi yang mengarah pada hubungan yang positif dan saling menguntungkan. Bentuk-bentuk interaksi sosial asosiatif antara lain:

A. Kerjasama

Kerjasama adalah ketika seseorang atau kelompok saling membantu untuk mencapai tujuan bersama. 

Contohnya, di sebuah lingkungan, warga berkumpul untuk membersihkan sungai yang tercemar. Mereka bekerja sama, membawa alat kebersihan dan saling membantu mengangkat sampah. Hasilnya, lingkungan menjadi bersih, dan hubungan antarwarga semakin erat.,

B. Akomodasi

Akomodasi adalah usaha untuk mencapai kesepakatan atau toleransi di antara kelompok-kelompok yang berbeda. 

Contohnya, dua tetangga yang sering berdebat tentang kebisingan akhirnya sepakat untuk membuat kesepakatan Salah satu tetangga setuju untuk mengurangi suara musik setelah jam tertentu, sehingga keduanya bisa hidup nyaman. 

Bentuk Akomodasi:

 * Ajudikasi: Penyelesaian konflik melalui hukum. 

Contoh: Dua perusahaan yang berselisih mengenai hak paten produk membawa masalah ini ke pengadilan untuk mendapatkan keputusan hukum.

 * Arbitrase: Penyelesaian konflik dengan keputusan pihak ketiga.

Contoh: Dua pihak yang berselisih dalam perjanjian bisnis melibatkan seorang arbitrator untuk mendengarkan argumen dan memberikan keputusan.

 * Kompromi: Kedua pihak setuju untuk saling memberikan pengertian dan mencapai kesepakatan. 

Contoh: Dalam rapat, dua departemen yang memiliki anggaran terbatas berkompromi untuk berbagi sumber daya guna mencapai tujuan bersama.

 * Konsiliasi: Penyelesaian sengketa dengan pihak netral.

Contoh: Dalam konflik antar komunitas, seorang tokoh masyarakat berperan sebagai konsiliator untuk mencari titik temu antara kedua belah pihak.

 * Mediasi: Proses penyelesaian konflik dengan bantuan pihak ketiga yang netral. 

Contoh: Dalam kasus pertikaian antara dua kelompok di masyarakat, seorang mediator profesional membantu kedua belah pihak untuk berkomunikasi dan mencapai kesepakatan damai.

 * Stalemate: Ketika kedua pihak berhenti berkonflik karena peristiwa tertentu.

Contoh: Dalam konflik antara dua negara, gencatan senjata terjadi setelah mediasi internasional, dan kedua pihak sepakat untuk menghentikan permusuhan.

C. Akulturasi

Akulturasi adalah proses perpaduan dua budaya atau lebih. 

Contohnya, pertunjukan seni yang menggabungkan elemen tradisional dengan pengaruh budaya asing seperti pertunjukan tari yang memasukkan gerakan modern tanpa menghilangkan elemen tradisional.

D. Asimilasi

Asimilasi adalah proses penyesuaian diri suatu kelompok minoritas ke dalam budaya mayoritas.

Contohnya, dalam pernikahan campuran antara dua etnis, tradisi dari kedua budaya digabungkan menjadi satu tradisi baru.

2. Interaksi Sosial Disosiatif: Konflik dan Perbedaan

Interaksi sosial disosiatif adalah jenis interaksi yang mengarah pada perselisihan, persaingan, atau konflik. Bentuk-bentuk interaksi sosial disosiatif antara lain:

A. Persaingan (Kompetisi)

Persaingan (Kompetisi) adalah persaingan antara individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang sama.

Contohnya, dalam Olimpiade, atlet dari berbagai negara bersaing secara sehat untuk meraih medali. Meskipun bersaing, mereka saling menghormati dan berusaha memberikan yang terbaik.

B. Kontravensi

Kontravensi adalah sikap menentang yang tidak diungkapkan secara terbuka.

Contohnya, seorang anggota tim proyek merasa tidak puas dengan keputusan pemimpin tim, tetapi tidak mengungkapkan ketidakpuasan itu, yang bisa menyebabkan ketegangan dalam tim.

C. Pertentangan

Pertentangan adalah konflik yang terjadi akibat perbedaan paham.

Contohnya, dalam organisasi, dua kelompok dengan pandangan berbeda mengenai strategi bisnis saling berargumen, yang dapat mengakibatkan perpecahan jika tidak ditangani dengan baik.

Faktor yang Mempengaruhi Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk interaksi sosial yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

Kultur: Nilai, norma, dan kebiasaan yang berlaku dalam suatu budaya akan membentuk pola interaksi sosial yang khas.

  • Status sosial: Posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial akan mempengaruhi cara ia berinteraksi dengan orang lain.
  • Peran sosial: Peran yang kita mainkan dalam masyarakat akan menentukan jenis interaksi yang kita lakukan.
  • Situasi sosial: Kondisi lingkungan atau tempat di mana interaksi terjadi akan mempengaruhi bentuk interaksi yang terjadi.

Pentingnya Memahami Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Memahami berbagai bentuk interaksi sosial sangat penting untuk:

  • Membangun hubungan yang lebih baik: Dengan memahami berbagai bentuk interaksi, kita dapat memilih cara yang tepat untuk berinteraksi dengan orang lain.
  • Menyelesaikan konflik: Memahami akar penyebab konflik dapat membantu kita mencari solusi yang tepat.
  • Beradaptasi dengan lingkungan sosial: Dengan memahami berbagai bentuk interaksi sosial, kita dapat lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial yang baru.

Quote Interaksi Sosial by Unzul 
Quote Interaksi Sosial by Unzul 

Kesimpulan

Interaksi sosial adalah hubungan antara individu atau kelompok yang saling mempengaruhi, dan merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Terdapat dua kategori utama interaksi sosial: asosiatif, yang mencakup kerjasama dan akomodasi yang membangun hubungan positif, dan disosiatif, yang meliputi persaingan dan konflik. Faktor-faktor seperti kultur, status sosial, dan situasi juga memengaruhi bentuk interaksi ini. Memahami interaksi sosial membantu kita membangun hubungan yang lebih baik, menyelesaikan konflik, dan beradaptasi dengan lingkungan sosial. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengembangkan sikap toleransi, kerjasama, dan komunikasi yang baik agar interaksi sosial kita menjadi lebih konstruktif di dalam masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun