Kembali kali ini kita bercanda dengan hati yang berbeda
Tidak seperti kemarin, candaan kita sudah sangat keterlaluan
Mengumpat disembarang-barang tempat, tepat didepan muka orang
Muludan kata-kata hingga air liur muncrat mengalir deras menuju hilir
Mencakar tubuh dengan penuh amarah seperti luapan nafsu
Membenturkan perasaan ke dinding batu, sampai tulang dalam retak
Mengunyah buah berduri hingga perut besar membusung penuh racun
Kepongahan telah menjadikan jalan kita didisirami kebanggaan
Menepuk dada sekira tiada orang  tak akan berani melawan kemauanÂ
Menginjak keras harkat martabat tanpa rasa malu dan penuh murka
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!