Mohon tunggu...
Unu Nurahman
Unu Nurahman Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Leuwimunding Kabupaten Majalengka dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Prodi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sebelas April Sumedang

Guru Penggerak Angkatan 2 Pengajar Praktik PGP Angkatan 6 dan 9 Sie, Humas Komunitas Guru Penggerak Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak, Lorong Terang Pendidikan

9 April 2024   11:40 Diperbarui: 9 April 2024   11:54 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh:

 UNU NURAHMAN

GP Angkatan 2 dan PP Angkatan 6/9

Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Leuwimunding

Kabupaten Majalengka

Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) dan Program Sekolah Penggerak (PSP) merupakan lorong terang pendidikan Indonesia yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan ekosistem sekolah untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak atau berpusat kepada murid (student-oriented learning) sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara (KHD) pendiri Taman Siswa sehingga diharapkan nantinya lahir generasi emas pelajar Indonesia yaitu Profil Pelajar Pancasila.

Menarik sekali membaca tulisan opini Ki Darmaningtyas, Penasehat Persatuan Keluarga Besar Taman Siswa yang dimuat di kompas.id pada tanggal 10 Februari 2023 yang merupakan kritisi terhadap diantaranya Program Guru Penggerak (PGP), Program Sekolah Penggerak (PSP) sebagai lorong gelap pendidikan nasional. Sebuah tulisan opini yang dimuat di media terbesar nasional dengan kurasi yang sangat ketat tentunya menarik untuk dicermati.

Dalam sebuah tulisan opini, intelektualitas penulis akan tercermin setidaknya dari aspek linguistik (penggunaan aturan bahasa Indonesia yang benar) dan kedalaman substansi. Seperti kita ketahui, menulis (writing) merupakan bagian dari keterampilan berbahasa (language skills) yang membutuhkan ketelitian. Melalui tulisan ini, saya ingin menyampaikan tanggapan terhadap tulisan Beliau.

Linguistik

Dalam opini ini, penulis menggunakan beberapa singkatan seperti Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (BMKM), sasaran kinerja pegawai (SKP), kepala sekolah (KS), guru penggerak (GP) dan calon guru penggerak (CGP). Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), singkatan artinya adalah sebuah susunan kata atau kalimat yang dipendekkan menjadi satu huruf atau lebih. Huruf besar yang menjadi pola singkatan adalah huruf awal kata. Oleh karena itu, penulisan yang benar adalah Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), Kepala Sekolah (KS), Guru Penggerak (GP) dan Calon Guru Penggerak (CGP). Ini mungkin hal sepele buat sang penulis tetapi harus diingat kesalahan susunan huruf dalam suatu singkatan dapat menunjukkan entitas yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun