Mohon tunggu...
Unu Nurahman
Unu Nurahman Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Leuwimunding Kabupaten Majalengka dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Prodi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sebelas April Sumedang

Guru Penggerak Angkatan 2 Pengajar Praktik PGP Angkatan 6 dan 9 Sie, Humas Komunitas Guru Penggerak Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penguatan Karakter Pancasila dalam Kurikulum Merdeka

7 April 2024   14:19 Diperbarui: 7 April 2024   21:18 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Kurikulum Merdeka, penguatan karakter Pancasila atau dikenal Projek Penguatan Profil Pancasila (P5) menjadi muatan kokurikuler yang merupakan pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu untuk mengamati,mengeksplorasi dan mencari solusi terhadap permasalahan yang relevan bagi peserta didik. Adapun tema yang disediakan terbagi menjadi 2 jenjang yaitu 4 tema untuk jenjang PAUD dan 8 tema untuk jenjang SD-SMK yang dikembangkan berdasarkan isu prioritas dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035, Sustainable Development Goals, dan dokumen lain yang relevan.

Tema untuk jenjang PAUD yaitu Aku Sayang Bumi "Gaya Hidup Berkelanjutan", Aku Cinta Indonesia "Kearifan Lokal", Kita Semua Bersaudara "Bhinneka Tunggal Ika", dan Imajinasi dan Kreativitasku "Rekayasa dan Teknologi". Sedangkan untuk SD sampai dengan SMA/SMK, tema yang disediakan meliputi Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Rekayasa dan Teknologi, Kewirausahaan dan Kebekerjaan (khusus SMK).

Berkenaan dengan urutan dimensi kunci Profil Pelajar Pancasila, ada hal yang menarik untuk dicermati. Setidaknya terdapat 3 pengurutan dimensi yang berbeda terutama setelah dimensi pertama beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 menempatkan kebhinekaan global di urutan ke-2 sehingga  menjadi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan berahlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif .

Sedangkan dalam Surat Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Assemen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 009/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang Dimensi, Elemen dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila menempatkan dimensi mandiri di urutan ke-2 sehingga susunannya menjadi  beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan berahlak mulia, mandiri, bergotong royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis dan kreatif .

Berbeda dengan diatas, Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024  Pasal 17 menempatkan dimensi bergotong royong pada urutan ke-2 dalam Profil Pelajar Pancasila sehingga urutannya menjadi  beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan berahlak mulia, bergotong royong, bernalar kritis, berkebhinekaan global, mandiri, dan kreatif .

Mungkin ada benarnya perbedaan susunan dimensi ini bukanlah hal yang substansial, Namun demikian, mengingat dimensi karakter ini mengacu kepada Pancasila yang susunannya bersifat sistematis-hierarkis dimana kelima silanya menunjukan suatu rangkaian urutan yang bertingkat-tingkat susunannya dan  tidak dapat dipindahkan maka alangkah lebih baiknya apabila ada konsistensi juga dalam susunan dimensi Profil Pelajar Pancasila sehingga tidak terjadi multi tafsir. Semoga artikel ini menjadi kajian pihak terkait*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun