Mohon tunggu...
Unu Nurahman
Unu Nurahman Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Leuwimunding Kabupaten Majalengka dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Prodi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sebelas April Sumedang

Guru Penggerak Angkatan 2 Pengajar Praktik PGP Angkatan 6 dan 9 Sie, Humas Komunitas Guru Penggerak Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemulihan Belajar dan Merdeka Belajar

14 Mei 2022   12:12 Diperbarui: 9 April 2024   09:35 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://koran-jakarta.com

Aksentuasi terhadap nilai--niai moral sejalan juga dengan komisi masa depan pendidikan UNESCO dalam laporannya berjudul "Reimagining Our Futures Together" pada Oktober 2021 yang menyatakan pembelajaran terbaru harus dirancang dengan menanamkan nilai -- nilai solidaritas, welas asih, etika dan empati.

Pendidikan (opvoeding) dan pengajaran (onderwijs) adalah 2 hal yang berbeda menurut KHD namun saling bersinergis. Tujuan pendidikan adalah memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sedangkan pengajaran merupakan bagian dari proses pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin.

Lebih lanjut, KHD menyatakan bahwa pengajaran bersifat memerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah yaitu kemiskinan dan kebodohan. Sedangkan pendidikan mengarah pada memerdekakan manusia dari aspek hidup batin yaitu otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat, mentalitas demokratik. Pendidikan hendaknya disesuaikan dengan kodrat alam yang berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan anak berada serta kodrat zaman yang merupakan muatan atau konten pengetahuan yang diadopsi sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial budaya di Indonesia.

Kesuksesan pemulihan pendidikan dan merdeka belajar tentunya ditentukan oleh kemauan insan pendidik untuk keluar dari zona nyaman sistem pembelajaran saat ini, pengalaman mengajar sesuai dengan merdeka belajar, referensi, keterampilan mengajar dan fasilitas pembelajaran serta kerjasama tri sentra pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan pemerintah sehingga ekspektasi generasi emas pelajar Indonesia pada tahun 2024 dapat terwujud. 

Selamat Hari Pendidikan Nasional

Pimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun