Mohon tunggu...
Unu Nurahman
Unu Nurahman Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Leuwimunding Kabupaten Majalengka dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Prodi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sebelas April Sumedang

Guru Penggerak Angkatan 2 Pengajar Praktik PGP Angkatan 6 dan 9 Sie, Humas Komunitas Guru Penggerak Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Terbimbing Pengelolaan Program yang Berdampak kepada Murid

17 Oktober 2021   07:14 Diperbarui: 9 April 2024   12:18 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UNU NURAHMAN

CGP Angkatan Ke-2 Kabupaten Majalengka

Fasilitator: YADI GUNAWIADI, S.Pd.,M.M.Pd.

Pengajar Praktik: ENDUNG, S.Pd.

1. Apa yang menarik bagi Anda setelah mempelajari pengelolaan program yang berdampak pada murid?

Hal menarik yang saya pelajari dari  modul 3.3 tentang materi pengelolaan program berdampak pada murid adalah seorang pemimpin pembelajaran harus mampu menyusun dan mengelola program sekolah yang berdampak kepada murid dengan memberdayakan sumber daya yang dimiliki sekolah utamanya guru dan juga murid. Melalui penerapan Inkuiri Apresiatif dengan menggunakan tahapan BAGJA, seorang pemimpin akan dapat melakukan perubahan sekolah berbasis sumber daya yang akan menggerakkan warga sekolah untuk melakukan perubahan positif. Perubahan positif yang dilakukan secara konsisten akan melahirkan budaya positif (positive cultures) yang pada hakekatnya adalah pembiasaan karakter baik di Sekolah.

Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu bersinergi dengan semua pihak yang ada di sekolah baik dewan guru, staff, siswa, orang tua siswa, dan juga masyarakat sekitar sekolah untuk dapat secara bersama-sama menginventarisasi segala sumber daya (aset) yang dimiliki sekolah dan menjadikan segala aset tersebut sebagai kekuatan yang dimiliki oleh sekolah untuk dikelola dan dimanfaatkan dalam rangka menyusun program sekolah yang berdampak kepada murid.

Saya memilih untuk menginisiasi program yang berpihak pada murid Gerakan Literasi Digital di SMAN 1 Leuwimunding, Program ini bertujuan supaya  siswa SMAN 1 Leuwimunding memiliki minat baca dan tulis yang tinggi, mampu mengolah informasi, mengakses dan menyebarluaskannya melalui platform digital, mewujudkan interaksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru tentang informasi yang dibagikan melalui platform digital serta berpikir secara kritis dan kreatif.

2. Apa hal-hal baru yang Anda temukan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid? 

Saya mendapatkan pengetahuan baru dan inspirasi dari instruktur, fasilitator, pegajar praktik dan semua teman CGP yang hebat hebat. Pengelolaan program berdampak pada murid dapat dimulai dari hal hal kecil disekitar kita, dari keterampilan dan kecakapan hidup sederhana yang lebih dekat dengan lingkungan dimana anak didik berada. Kearifan lokal, budaya daerah, dan tradisi dapat dijadikan sebagai program unggulan yang berpihak pada murid. Di modul ini saya belajar strategi pengelolaan program yaitu MELR yaitu Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting. Setiap program harus terencana dengan rapi mulai dari analisis, perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi dan refleksi, semua tercatat dengan rapi dalam sebuah laporan terperinci. Hal ini berguna untuk arsip sekaligus menjadi acuan dan pedoman untuk melakukan program program berikutnya. Ada lagi istilah yang baru juga buat saya pribadi yaitu pengelolaan program yang efektif dan efisien.

Pengetahuan tentang manajemen resiko perlu diketahui untuk menghindari resiko yang bakal muncul dalam sebuah program. Resiko menjadi konotasi negative dan akibat yang kurang menyenangkan dari suatu tindakan. Dalam melaksanakan manajemen resiko ada beberapa tahapan yang dilalui meliputi identifikasi jenis resiko, pengukuran resiko, melakukan strategi dalam pengendalian resiko dan melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan. 

 3. Perubahan apa yang akan Anda lakukan setelah memahami atau mempelajari materi ini?

Melalui pembelajaran modul 3.3 ini saya merasa dilatih untuk menjadi seorang pemimpin dan penanggungjawab suatu program sekolah yang berdampak kepada murid. Berbagai tahapan  pemahaman materi mulai dari diri sendiri sampai kolaborasi kelompok, memberi saya pemahaman dan ispirasi. Saat ini saya menjadi terbiasa menggunakan alur BAGJA dalam setiap perencanaan suatu program. Sesederhana apapun program yang digagas, terasa lebih matang perencanaannya ketika saya melakukan alur BAGJA.

Saya merasa lebih percaya diri untuk melakukan perubahan perubahan kecil yang positif di sekolah, dan saya mulai dari kelas saya sendiri. Perubahan juga saya rasakan pada perilaku anak didik, yang sudah terbiasa saya ajak untuk mengemukakan pendapat masing masing. Mereka lebih berani mengungkapkan apa yang diinginkan dalam suatu program yang akan di rencanakan. Tentang literasi digital sepertinya mereka cukup antusias karena memang sebelum melaksanakan PTMT (Pertemuan tatap Muka Terbatas) yang baru berjalan 3 minggu, kami melaksanakan pembelajaran online via Google Claasroom dan Whatapps Group yang sebenarnya termasuk literasi digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun