Mohon tunggu...
Unu Nurahman
Unu Nurahman Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Leuwimunding Kabupaten Majalengka dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Prodi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sebelas April Sumedang

Guru Penggerak Angkatan 2 Pengajar Praktik PGP Angkatan 6 dan 9 Sie, Humas Komunitas Guru Penggerak Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenang Tragedi WTC dan Pentagon 11 September 2001

17 September 2021   00:59 Diperbarui: 8 April 2024   11:56 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui pertempuran sengit, akhirnya AS dan   koalisinya dapat mengulingkan pemerintahan Thaliban. Sementara itu, Osama bin Laden dapat meloloskan diri dan baru bisa ditembak mati oleh pasukan elite AS Navy Seal di Abbottãbad, Pakistan  pada 01 Mei 2012.

Dugaan Konspirasi

Setelah beberapa tahun melakukan penelitian FEMA, NIST dan 9-11 Commision menyimpulkan bahwa penyebab utama keruntuhan gedung-gedung tersebut adalah api akibat terjangan pesawat dengan bahan bakar penuh. 

Namun demikian, hal itu dikritisi oleh Profesor Steven E. Jones, guru besar Fisika di Brigham Young University, Utah, dan Prof Dr Morgan Reymonds, guru besar pada Texas University yang melakukan penelitian dari sudut teori fisika.

Profesor Jones mengatakan kehancuran dahsyat seperti yang dialami Twin Tower serta gedung WTC hanya mungkin terjadi karena bom-bom yang sudah dipasang pada bangunan-bangunan tersebut. 

Pendapat yang sama disampaikan juga oleh Richard Gage, pendiri ‘Architects and Engineers for 9/11 Truth’, menegaskan lebih dari 1.100 pakar berpendapat bahwa penyebab runtuhnya gedung World Trade Center karena bukan tabrakan pesawat. Hal ini membuka dugaaan ada pihak lain yang terlibat.

Mantan Presiden Italia Francesco Cossiga mengatakan kepada surat kabar Italia tertua dan paling banyak dibaca bahwa peristiwa 9/11 didalangi oleh dua lembaga intelijen CIA (Central Intelligence Agency) dan Mossad (Israel)  dan bahwa ini adalah hal yang sudah diketahui secara luas di antara badan-badan intelijen global.

Pernyataan Cossiga ini cukup beralasan apabila kita melihat kembali fakta bahwa Uhud Barak, Perdana Menteri Israel satu jam sebelum kejadian menyampaikan pidato di sebuah stasiun AS yang mengingatkan bahaya teror orang Arab dan mengajak memerangi terorisme. 

Menurut laporan, terdapat 4000 orang Yahudi yang bekerja di WTC akan tetapi pada saat kejadian mereka tidak ada yang masuk kerja.

Tuduhan pemerintah AS terlibat dalam serangan itu juga dikemukan oleh David Ray Grifin, seorang profesor filsafat dan teologi agama dalam bukunya yang berjudul 'The New Pearl Harbour' pada tahun 2004. Buku itu secara gamblang menguak fakta-fakta tersembunyi dan kejanggalan dalam tragedi 9/11.

Seperti dikutip dari BBC.com, Amerika Serikat adalah negara yang memiliki angkatan udara terkuat di dunia. Akan tetapi mereka gagal menghentikan pesawat pembajak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun