Melalui pertempuran sengit, akhirnya AS dan  koalisinya dapat mengulingkan pemerintahan Thaliban. Sementara itu, Osama bin Laden dapat meloloskan diri dan baru bisa ditembak mati oleh pasukan elite AS Navy Seal di Abbottãbad, Pakistan  pada 01 Mei 2012.
Dugaan Konspirasi
Setelah beberapa tahun melakukan penelitian FEMA, NIST dan 9-11 Commision menyimpulkan bahwa penyebab utama keruntuhan gedung-gedung tersebut adalah api akibat terjangan pesawat dengan bahan bakar penuh.Â
Namun demikian, hal itu dikritisi oleh Profesor Steven E. Jones, guru besar Fisika di Brigham Young University, Utah, dan Prof Dr Morgan Reymonds, guru besar pada Texas University yang melakukan penelitian dari sudut teori fisika.
Profesor Jones mengatakan kehancuran dahsyat seperti yang dialami Twin Tower serta gedung WTC hanya mungkin terjadi karena bom-bom yang sudah dipasang pada bangunan-bangunan tersebut.Â
Pendapat yang sama disampaikan juga oleh Richard Gage, pendiri ‘Architects and Engineers for 9/11 Truth’, menegaskan lebih dari 1.100 pakar berpendapat bahwa penyebab runtuhnya gedung World Trade Center karena bukan tabrakan pesawat. Hal ini membuka dugaaan ada pihak lain yang terlibat.
Mantan Presiden Italia Francesco Cossiga mengatakan kepada surat kabar Italia tertua dan paling banyak dibaca bahwa peristiwa 9/11 didalangi oleh dua lembaga intelijen CIA (Central Intelligence Agency) dan Mossad (Israel) Â dan bahwa ini adalah hal yang sudah diketahui secara luas di antara badan-badan intelijen global.
Pernyataan Cossiga ini cukup beralasan apabila kita melihat kembali fakta bahwa Uhud Barak, Perdana Menteri Israel satu jam sebelum kejadian menyampaikan pidato di sebuah stasiun AS yang mengingatkan bahaya teror orang Arab dan mengajak memerangi terorisme.Â
Menurut laporan, terdapat 4000 orang Yahudi yang bekerja di WTC akan tetapi pada saat kejadian mereka tidak ada yang masuk kerja.
Tuduhan pemerintah AS terlibat dalam serangan itu juga dikemukan oleh David Ray Grifin, seorang profesor filsafat dan teologi agama dalam bukunya yang berjudul 'The New Pearl Harbour' pada tahun 2004. Buku itu secara gamblang menguak fakta-fakta tersembunyi dan kejanggalan dalam tragedi 9/11.
Seperti dikutip dari BBC.com, Amerika Serikat adalah negara yang memiliki angkatan udara terkuat di dunia. Akan tetapi mereka gagal menghentikan pesawat pembajak.Â