#pendahuluan
Wasathiyah,yang berasal dari kata"wasat"dalam bahasa arab,berarti "pertengahan" atau "seimbang."Dalam konteks islam,wasathiyah merujuk pada pendekatan moderat dalam menjalankan ajaran agama,yang menghindari ekstremisme baik dalam hal kepercayaan maupun praktik.prinsip-prinsip wasathiyah sangat penting dalam menjaga keharmonisan umat islam serta dalam berinteraksi dengan masyarakat yang lebih luas.artikel ini akan membahas prinsip-prinsip wasathiyah dalam islam dan memberikan beberapa sumber yang relevan.
#prinsip-prinsip wasathiyah
1.keseimbangan antara Dunia dan Akhirat
  Prinsip wasathiyah dalam islam mengajarkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat,sehingga umat islam tidak cemderung mengabaikan salah satunya.Konsep ini mendorong umat untuk kemaslahatan dunia sambil tetap mempersiapkan bekal untuk akhirat.Prinsip ini memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur'an dan hadist,serta menjadi pedoman hidup bagi umat muslim dalam menjalani aktifitas sehari-hari.Islam mengajarkan bahwa tujuan akhir hidup manusia adalah kehidupan akhirat yang kekal.Namun,dalam mengejar kebaikan akhirat,umat islam tidak boleh melupakan tanggung jawab di dunia.Hal ini tertuang dalam Al-Qur'an,surat Al-Qasas ayat 77:"Dan carilah pada apa yang telah di anugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi,dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu,dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi.sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."(Q.S. Al-Qasas:77)
Ayat ini menunjukkan bahwa mengejar akhirat harus diiringi dengan pemanfaatan kenikmatan dunia secara baik dan benar
2.Moderasi dalam Beribadah
  prinsip moderasi dalam beribadah merupakan bagian penting dari konsep wasathiyah dalam islam.Moderasi ini berarti melakukan ibadah dengan penuh kesungguhan namun tidak berlebihan atau ekstrem,serta tidak perlu terlalu longgar.Dalam hal ini,islam mengajarkan keseimbangan dalam menjalankan kewajiban beribadah,yang meliputi peribadahan wajib maupun amalan-amalan sunnah.Prinsip moderasi melarang sikap "ghuluw" atau ekstrem dalam beribadah.Ini berrati tidak terlalu membebani diri sendiri dengan ibadah yang berlebihan hingga mengabaikan kewajiban agar umatnya tidak beribadah secara berlebihan.Rasulullah SAW bersabda"sesungguhnya agama ini mudah,dan tidaklah seseorang mempersulit agama ini melainkan dia akan di kalahkan(tidak akan mampu untuk mengalahkannya).Maka,luruskanlah,dekatkanlah (kepada kebenaran) dan bergembiralah,serta mohonlah pertolongan(kepada Alloh) di waktu pagi,sore,dan sebagian dari eaktu malam."(H.R. Bukhari)
Hadist ini menunjukkan bahwa agama islam menunjukkan kemudahan dan keringanan dalam menjalankan ibadah yang berat secara terus menerus,ia di khawatirkan akan lelah dan tidak bisa mempertahankan konsistennya.
3.Toleransi terhadap Perbedaan
  Prinsip wasathiyah atau moderasi dalam islam juga mencakup sikap toleransi terhadap perbedaan,baik dalam hal keyakinan,pendapat maupun budaya.Toleransi ini merupakan bagian dari ajaran islam yang sangat di tekankan agar umatnya bisa hidup berdampingan dengan damai dan saling menghargai meskipun ada perbedaan.prinsip ini sangat penting dalam menjaga keharmonisan sosial dan membangun masyarakat yang rukun.Toleransi dalam wasathiyah adalah sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan sebagai bagian dari kehendak Allah.Islam mengaku kebebasan beragama dan tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain.Hal ini di tegaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 526:"Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (islam) ,sesungguhnya telah jelas jalanyang benar daripada jalan yang sesat."(Q.S. Al-Baqarah:526)