Bagi kaum terpelajar atau yang hidup di kota-kota besar, akses untuk dapat membaca buku bisa dibilang mudah, apalagi jika Perpustakaan Daerah melengkapi koleksinya dengan berbagai jenis buku berkualitas. Masyarakat bisa dengan mudah mengakses dan membaca buku dengan tenang dan nyaman. Di kota-kota besar pun tidak sulit menemukan toko-toko buku yang dengan mudah didatangi dengan koleksi buku yang banyak dan lengkap dari pelbagai penerbit.
Namun, bagi masyarakat yang tinggal di Desa atau Kota pedalaman, buku bacaan adalah barang langka sekaligus berharga. Tak heran jika ada sebagian masyarakat, khususnya kaum muda, yang merasa perlu untuk membuat taman baca gratis. Buku-buku yang dipinjamkan berasal dari para relawan yang bersedia meminjamkan atau menghibahkan buku-buku dan majalah, sekalipun bekas.
Hal ini seperti yang dilakukan komunitas taman baca Tore Maos yang digagas sekelompak anak muda di Kabupaten Sumenep, Madura. Komunitas yang digagas oleh Ragil Cahya Maulana dan Iva Misbah itu memanfaatkan taman kota Adipura, Sumenep, Madura, sebagai tempat untuk mengajak masyarakat, yang sedang bersantai di hari Minggu, untuk membaca secara gratis.
Komunitas ini mulai “melapak” sejak awal Juli 2016. Sebagaimana disampaikan Ragil dan Iva, antusiasme masyarakat cukup bagus. Menurut mereka, gerakan membaca, khususnya bagi anak-anak dan remaja, perlu digalakkan mulai sekarang agar mereka tidak kuper (kurang pergaulan) khususnya terkait informasi yang dibagikan lewat buku.
Memang, di zaman yang serbacanggih ini, mengakses informasi sudah bisa dilakukan lewat gawai atau akses internet, namun membaca buku tentu mempunyai rasa dan pengalaman tersendiri, mengingat betapa pentingnya kegiatan membaca, khususnya di kalangan masyarakat yang selama ini menganggap buku sebagai barang tabu.
Koleksi buku komunitas Tore Maos bisa dibilang cukup lengkap. Dari sastra klasik, novel populer, nonfiksi pengembangan diri, agama, hingga komik-komik lokal dan terjemahan yang cukup banyak menarik minat anak-anak yang berada di sekitar Taman Adipura. Selama lima kali “melapak”, diakui Iva Misbah, kegiatan tersebut cukup lancar. Masyarakat yang datang untuk membaca tidak hanya berasal dari kalangan anak-anak, pelajar SMA, atau mahasiswa, tetapi bapak-bapak dan ibu-ibu turut membaca buku yang disediakan sembari mendampingi anak-anak mereka.
Selain di Taman Adipura, Tore Maos juga melapak di kampus Universitas Wiraraja (Unija) dan Taman Kece di Desa Kebunagung, Sumenep. Semangat para relawan gerakan ini patut menjadi contoh bagi komunitas-komunitas lain yang memiliki kegiatan serupa.
Dukungan untuk Relawan dan Komunitas
Perjuangan relawan perpustakaan keliling memang harus didukung oleh berbagai pihak dan elemen masyarakat, karena kegiatan mereka semata-mata untuk menyebarkan virus membaca agar masyarakat tidak terjerembab pada jurang kebodohan yang akan membuat pikiran mereka penuh dengan kejumudan dan menyebabkan pikiran tidak terbuka.
Namun, lewat status Facebook-nya (28/8), Iva Misbah mengatakan bahwa, pada minggu kelima melapak di Taman Adipura, komunitas Tore Maos mendapatkan pengalaman baru berupa teguran dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sumenep. Komunitas tersebut ditegur karena membuka lapak baca di Taman Adipura yang juga akrab dikenal Taman Bunga (TB) tersebut.
Teguran mereka sampaikan atas dasar kekhawatiran bahwa kegiatan Tore Maos akan memancing orang lain untuk berjualan di sekitar taman. Sebagaimana masyarakat Sumenep ketahui, sejak awal Idul Fitri kemarin, Taman Adipura memang sudah bersih dari para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di area taman.
Kepada pertugas Iva Misbah menjelaskan bahwa, dalam kegiatan mereka sama sekali tidak ada transaksi jual beli. Mereka murni untuk mengajak masyarakat yang biasa bersantai di Minggu pagi untuk menikmati bacaan secara gratis. Beberapa relawan Tore Maos bersyukur pada Minggu pagi tersebut tidak ada pembubaran secara paksa. Namun, mereka masih bertanya-tanya, kenapa kegiatan yang menggunakan fasilitas publik seperti Taman Adipura bisa mendapat teguran, apalagi mereka juga mengakui dan mengetahui kalau kegiatan tersebut tidak ada transaksi jual beli. Buku-buku bisa dibaca secara gratis alias tidak disewakan.
Setelah melakukan mediasi lewat telepon dengan Kasi Dinas Pertamanan Sumenep, Tore Maos akhirnya diperbolehkan untuk memanfaatkan Taman Adipura sebagai kegiatan taman baca gratis asalkan tidak ada kegiatan nirlaba atau merusak taman.
Yang membuat miris adalah ketika beberapa oknum tentara yang membubarkan secara paksa taman bacaan keliling gratis yang dilakukan sejumlah relawan taman baca keliling di Bandung. Pembubaran tersebut dilakukan saat Komunitas Perpustakaan Jalanan sedang menggelar lapak buku di Taman Cikapayang, Dago, Kota Bandung, pada 20 Agustus lalu. Komunitas perpustakaan Jalanan dianggap mengganggu ketertiban karena beroperasi pada malam hari.
Seperti dilansir Tempo.co (22/8), salah satu penggiat Komunitas Perpustakaan Jalanan, Indra, mengatakan aksi pembubaran tersebut disertai dengan aksi kekerasan yang dilakukan oleh aparat. Menurut dia, tiga penggiat komunitas menerima bogem dari aparat yang mengaku dari Satuan Kodam III Siliwangi dan Polisi Militer. Indra juga heran dan mengaku kecewa dengan aksi pembubaran paksa yang disertai kekerasan. Ia menilai kegiatan yang dilakukan Komunitas Perpustakaan Jalanan adalah hal positif dan tidak mengganggu ketertiban umum.
Kejadian yang dialami komunitas Tore Maos di Sumenep dan Komunitas Perpustakaan Jalanan di Bandung adalah bukti bahwa berbuat kebajikan, dalam hal ini berbentuk kegiatan literasi di masyarakat, memanglah berat tantangannya. Mereka tidak hanya berusaha membujuk masyarakat untuk mau melek baca dan sadar akan pentingnya kegiatan membaca, tetapi juga berusaha berdialog, sekaligus menyadarkan beberapa pihak agar turut peduli bahwa kegiatan semacam ini penting untuk dilakukan agar masyarakat tumbuh menjadi masyarakat yang cerdas, kritis, beradab, dan berwawasan luas. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H