Mohon tunggu...
Untung Sudrajad
Untung Sudrajad Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Hobi membaca artikel Ekonomi dan Politik, Novel, Cerpen dan Puisi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pendidikan Seks Pada Anak, Kapan dan Mulai Dari Mana?

28 Februari 2023   11:06 Diperbarui: 28 Februari 2023   11:11 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Maraknya pemberitaan pencabulan pada anak membuat orang tua merasa galau, kecewa dan kebingungan. Lembaga pendidikan, seperti sekolah mulai dari SD sampai Universitas dan bahkan pondok pesantren,  yang menjadi tumpuan harapan orang tua untuk mendidik anaknya menjadi cerdas, mandiri, saleh dan saleha ternyata sudah tidak aman lagi. Apakah Indonesia sudah pada posisi darurat pencabulan seks? Apakah ada yang salah soal pendidikan seks pada anak dewasa ini?

Kita harus mampu membedakan antara seks dan seksualitas. Seks adalah perbedaan fisik antara laki-laki dengan perempuan sedangkan seksualitas menyangkut dimensi yang lebih luas seperti biologi, psikologi, sosial dan kultural.

Apakah orang tua harus membuka soal seks dan seksualitas sejak dini kepada anak-anaknya? Kalau ya, bagaimana caranya?

Salah satu sebab yang menghambat orang tua memberikan pendidikan seks pada anak -- anaknya adalah, kurangnya literasi orang tua dan juga masih ada yang menganggap perbincangan soal seks itu tabu. Padahal pengetahuan soal seks itu bertebaran dimana -- mana baik melalui internet, buku di perpustakaan maupun diskusi antar orang tua.

Secara alamiah, seorang anak akan bertumbuh kembang semakin dewasa secara fisik, ditambah lagi dengan gizi yang semakin baik dan informsasi tentang seks yang semakin masif, membuat hormon seks pada anak berkembang lebih dini dan ini sangat berpengaruh terhadap hasrat seksual anak, sayangnya tanpa dibarengi dengan pengetahuan yang mencukupi.

Orang tua dewasa ini bersaing dengan media sosial, sehingga tidak ada jalan lain, pendidikan seks harus diajarkan sejak dini kepada anak dan informasi tersebut sebaiknya dilakukan oleh orang tua.

Lalu mulai dari mana pintu masuk pelajaran seks pada anak oleh orang tua?

  • Mulailah mempelajari seks dan seksualitas dari sumber yang terpercaya. Orang tua harus mencari referensi dari sumber -- sumber resmi yang dapat dipertanggungjawabkan;
  • Orang tua dan anak harus merubah pola pikir, bahwa belajar dan berbicara soal seks , bukanlah sesuatu yang tabu bahkan harus didiskusikan sejak dini;
  • Secara bertahap dan pelan -- pelan, orang tua mulai mendiskusikan soal seks dengan anaknya, tentunya disesuaikan dengan umur anak;

Fase rawan pelecehan seksual pada anak:

  • Fase Oral (mulai usia 0 -- 2 Tahun)

Mereka mendapatkan kepuasan melalui mulutnya, misalnya ngedot, mengisap jari, mengisap kempongan dan ada kecenderungan memasukkan barang berbahaya kemulut;

  • Fase Anal (usia 2 -- 3 tahun)

Mereka mendapatkan kepuasan seks melalui anusnya. Dia peka terhadap rangsangan melalui anusnya. Seperti misalnya saat sedang buang air besar dan lain sebagainya;

  • Fase Phalik (usia 3 -- 6 tahun)

Pada usia ini, anak - anak mulai penasaran dan mereka mulai merasakan rangsangan pada alat kelaminnya. Ini adalah fase yang rawan. Pada fase ini orang tua seharusnya mulai menjelaskan tentang seks dan seksualitas pada anaknya. Apa yang sebaiknya diajarkan pada fase ini?

  • Perkenalkan nama -- nama organ vital / organ reproduksi dengan nama yang benar;
  • Berikan pengertian siapa yang boleh dan tidak boleh menyentuh area vital / area pribadi (misalnya orang tua dan dokter) dan siapa saja yang tidak boleh;
  • Ajarkan berkata tidak bila ada orang yang menyuruh membuka baju, menyentuh area vital atau sejenisnya;
  • Ajarkan untuk berteriak, lari dan minta tolong bila ada yang memaksa melakukannya;
  • Perkenalkan rasa malu dengan tidak mempertontonkan tubuhnya ke orang lain. Seperti mandi telanjang didepan orang lain, memperlihatkan bagian organ intim keorang lain (selain orang tua, kakak dan adik) dan lain sebagainya;
  • Fase Laten (usia 6-11 tahun)

Secara umum mereka sudah bisa memahami dan merasakan kenikmatan ketika organ intimnya memperoleh rangsangan. Diskusi tentang seks dan seksualitas bisa lebih intensif pada masa menjelang pubertas ini;

  • Fase genital ( usia diatas 11 tahun atau remaja yang sudah aktif secara seksual)

Pada fase ini hormon -- hormon seks mulai berkembang secara optimal, ini merupakan fase yang sangat rawan. Orang tua harus terlibat aktif dalam kegiatan anak, ikuti hobinya atau kegemarannya, dengan demikian anak akan nyaman berdiskusi apapun dengan orang tuanya, termasuk diskusi soal seks. Orang tua harus berusaha menjadi sahabat dan pendengar yang baik, sehingga anak selalu terbuka pada orang tua.

Pendidikan seks kepada anak yang terbaik adalah bila dilakukan oleh orang tua, karena orang tua adalah orang yang terpercaya dan guru pertama bagi anak-anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun