Mohon tunggu...
Untung Sudrajad
Untung Sudrajad Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Hobi membaca artikel Ekonomi dan Politik, Novel, Cerpen dan Puisi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar Mencintai Diri Sendiri Untuk Kesehatan Mentalmu

14 Februari 2023   18:28 Diperbarui: 14 Februari 2023   18:32 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah self love atau mencintai diri sendiri semakin populer menjadi perbincangan dewasa ini, mengingat mencintai diri sendiri merupakan salah satu aspek penting terkait kesehatan, baik fisik maupun mental.

Seringkali kita dituntut oleh lingkungan masyarakat, adat istiadat, atau agama yang kita anut untuk mencintai orang tua, kakak atau adik kita, pasangan hidup kita, anak - anak kita dan bahkan mencintai dan mengsihi sesama hidup kita. Kita sering lupa bahwa diri kita sendiripun membutuhkan cinta, kasih sayang dan perhatian dari orang lain baik itu kerabat atau bahkan oleh diri kita sendiri

Mencintai diri sendiri adalah apresiasi pada diri sendiri, perasaan ini tumbuh dari kegiatan-kegiatan yang mendukung pertumbuhan fisik, psikologis, dan spiritual. Mencintai diri sendiri berarti kita menghargai kesejahteraan dan kebahagiaan kita sendiri. Mencintai diri sendiri bisa juga diartikan sebagai menyayangi dan menerima segala hal yang ada pada diri kita. Seseorang yang bisa menerima kelebihan dan kekurangan pada dirinya akan lebih mudah untuk mengontrol emosi, saat sedang sedih, marah, dan kecewa.

Tetapi tentunya cinta pada diri sendiri ini tidak boleh berlebihan karena akan terkesan egois atau kadang - kadang terlalu kagum pada diri sendiri dan terkesan narsistik.

Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan dalam rangka mengembangkan rasa self love atau mencintai diri sendiri, antara lain adalah dengan cara :

Berdamai dengan diri sendiri. 

Seringkali kita tidak menyukai diri sendiri, kadang kala kita merasa diri kita tolol, jelek, bertubuh gendut, rambut menipis hampir bothak atau seringkali kita juga menyesali hal -- hal yang kita lakukan karena salah mengambil keputusan atau salah omong kepada teman atau atasan dan sebagainya. Kadang kita berfikir kenapa kita begitu? Kenapa kita mengambil keputusan begitu? Atau mengapa saya ngomong asal nyeplos seperti itu yang mungkin bisa menyebabkan orang lain tersinggung.

Hal itu terasa wajar jika hanya sesekali muncul, mungkin itu sekedar bentuk introspeksi diri untuk merubah diri kearah yang lebih baik, seperti merawat tubuh, merubah penampilan, lebih hati -- hati dalam mengambil keputusan atau berbicara dengan orang lain. Namun jika perasaan sebel pada diri sendiri itu muncul terus menerus dan berlarut -- larut, tentu akan merusak kesehatan, kualitas hidup, relasi dengan teman, atasan dan saudara atau bahkan merusak masa depan kita.

Karena itu kita perlu belajar berdamai dengan diri sendiri sebelum kita bisa berdamai dengan orang lain.

Perlu kita sadari bahwa manusia itu tempatnya salah dan lupa, setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan, kekurangan bukan kesalahan, kesalahan bukan kejahatan, kesalahan adalah proses menuju kebenaran. Segala sesuatu yang sudah terjadi seringkali tidak dalam kendalimu, termasuk hal -- hal yang kita anggap buruk atau bodoh, karena pada dasarnya tidak ada seorangpun yang punya niat untuk menjerumuskan atau merugikan diri sendiri.  

Maafkan dirimu atas keputusan bodoh dimasa lalu karena itu adalah keputusan terbaikmu dimasa lalu, tidak perlu menghakimi logika masa lalu kita dengan logika kita masa kini.

Tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain.

Tanpa disadari, kita mungkin sudah lama hidup dengan sifat kompetitif, terutama dalam bersosialisasi. Hal ini membuat kita sering membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain, hal ini membuat kompetisi kita tiada akhir karena ada pepatah lama dalam dunia persilatan yang mengatakan bahwa "diatas langit masih ada langit" upaya kita berkompetisi dengan orang lain akan membuat kita frustasi dan patah hati. Apabila kita ingin memperbaiki diri bertandinglah dengan diri sendiri, bandingkan dirimu yang tahun kemarin gendut dengan bobot 110 kilogram dengan dirimu yang sekarang berbobot 95 kilogram dan upayamu mencapai bobot 85 kilogram pada tahun depan. Atau bandingkanlah tingkat kemampuan berbahasa Inggrismu, jika pada tahun lalu Skor Toefl ITP kita 450 dan tahun ini skore kita 540 maka target skore kita pada tahun depan adalah 650. Ini adalah sebuah prestasi yang patut dibanggakan untuk keberhasilan kita, yang tentu saja bisa jadi biasa -- biasa saja apabila dibandingkan dengan prestasi orang lain. Jadi jangan membanding -- bandingkan diri kita dengan orang lain.  

Tidak perlu khawatir dengan pendapat orang lain.

Dalam kehidupan ini kita tidak mungkin memenuhi keinginan semua orang dan tidak mungkin membahagiakan semua orang. Oleh karena itu kita tidak boleh terlalu mendengarkan pendapat orang lain, tentukan target hidup kita sendiri, tentukan kriteria bahagia kita sendiri dan kita tidak perlu mengkawatirkan pendapat orang lain. Terlalu banyak mendengarkan pendapat dan penilaian orang lain bisa membuat kita  stres dan tidak bahagia.

Selalu berfikir positif

Kehidupan tidak selalu berjalan sempurna, oleh karena itu kita perlu mulai melatih diri untuk berfikir positif. Pikirkan hal-hal positif yang kita miliki dalam hidup dan nikmatilah momen-momen indah itu. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup, baik itu kemenangan maupun kekalahan, maknailah secara positif. Kegagalan dan kekalahan kita maknai sebagai keharusan untuk terus belajar dan mengubahnya menjadi kemenangan dan keberhasilan, kemenangan dan keberhasilan kita maknai sebagai suatu momen hidup yang perlu kita syukuri secara biasa -- biasa saja tanpa euforia berlebihan. Kita maknai setiap momen kehidupan kita secara positif sehingga kehidupan kita menjadi lebih cerah dalam setiap keadaan.

Berani dan percaya diri dalam mengambil keputusan.

Jalan hidup kita adalah hasil dari serangkaian pengambilan keputusan, kita harus belajar untuk percaya diri didalam mengambil keputusan.

Untuk mengambil keputusan yang tepat, pelajari segala permasalahan yang ada, kumpulkan informasi selengkap mungkin, identifikasi alternatif dan opsi pilihan keputusan, identifikasi resiko dari setiap opsi pilihan keputusan, dan tetapkan pilihan keputusan yang terbaik dengan resiko terendah.

Apabila informasi yang kita miliki sangat terbatas, sementara pengambilan keputusan bersifat mendesak, gunakan intuisi dan kata hati kita. Intuisi yang kita miliki itu valid, sehingga kita tak perlu ragu untuk mendengarkan kata hati.

Kenali dan kendalikan rasa takut

Rasa takut adalah sesuatu yang biasa kita hadapi dalam hidup, akan tetapi ketakutan yang berlebihan akan sangat mengganggu kualitas hidup kita. Untuk itu kita harus mengenali rasa takut itu, temukan penyebabnya, evaluasi kemungkinan yang terjadi dan temukan solusinya sehingga rasa takut teratasi.  

Senantiasa menjaga kesehatan

Mencintai diri sendiri, bukan saja bicara tentang penerimaan diri sendiri, tetapi juga memberikan yang terbaik. Salah satu yang terpenting dalam hidup adalah kesehatan, upaya menjaga kesehatan tubuh dengan makan makanan sehat, olah raga teratur, istirahat yang cukup, berfikir positif dan hindari rokok, alkohol, serta hal-hal tidak sehat lainnya.

Bagi yang sudah setengah umur harus mulai menjadwalkan secara rutin check up kesehatan agar apabila terjadi kelainan atau penurunan fungsi organ tubuh segera terdeteksi dan segera diatasi.

Usahakan berada dalam lingkungan pergaulan yang positif.

Upaya mencintai diri kita sendiri dapat kita lakukan dengan menghadiahi diri kita dengan lingkungan pergaulan yang sehat, bergaul dengan orang -- orang yang positif membuat hidup kita penuh gairah dan berbahagia. Kita harus menghindari lingkungan pergaulan toksik yang akan memboroskan energi dan bisa merusak kesehatan jiwa dan raga kita. Untuk dapat memiliki pergaulan yang sehat, kitapun harus merubah diri kita menjadi manusia sehat secara rohani, berfikir positif, penuh semangat, kreatif, penuh empati dan peduli kepada sesama.

Melakukan ritual "Sentuhan cinta untuk diri sendiri"

Untuk memperkuat rasa cinta pada diri sendiri dan menumbuhkan perasaan bahagia secara psikhologis, ada beberapa ritual sederhana yang bisa kita anggap sebagai bentuk sentuhan cinta terhadap diri sendiri. Lakukanlah ritual sederhana ini dengan penuh penghayatan.

  • Melakukan kegiatan untuk diri sendiri seperti membersihkan kamar tidur, merapikan dan menghiasnya sehingga terasa nyaman, harum, kelihatan indah dan rapi. Ritual ini juga bisa kita lakukan diruang kerja atau dimeja kerja pribadi dikantor kita;
  • Menjadwalkan waktu untuk diri sendiri seperti tidur lebih awal, membaca buku novel, mendengarkan musik, nonton TV sambil ngemil, memancing atau jalan -- jalan di alam bebas;
  • Melakukan sesuatu yang membuat tubuh terasa nyaman dan lebih baik seperti olah raga, yoga, thai chi, pijat, mandi air hangat  atau pergi kesalon untuk ibu -- ibu;
  • Memberikan hadiah untuk diri sendiri pada saat mencapai target tertentu atau momen tertentu dalam hidup kita, seperti membeli barang yang diimpikan, traveling diakhir tahun, membeli makanan kesukaan setelah kerja keras atau membeli barang sesuai hobi;
  • Berbicara dengan diri sendiri dengan penuh kasih sayang seperti self talk positif, afirmasi positif, ucapan dan doa syukur dimalam hari setelah menjalani hari yang berat dengan baik, menulis hal -- hal yang patut disyukuri sepanjang hari dalam buku harian dan lain sebagainya;

Hidup tidaklah sempurna, akan tetapi dengan mencintai diri sendiri akan membuat level kepercayaan diri kita meningkat, lebih mampu menerima kritikan dengan baik, lebih mampu menghargai diri sendiri, lebih mampu mengenali kualitas diri, lebih mampu menjaga tubuh dan pikiran menjadi lebih baik.

Kemampuan mencintai diri sendiri akan merubah cara pandang kita terhadap dunia, segala sesuatu akan terlihat dalam prespektif yang berbeda, sehingga kita lebih mampu menikmati keindahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun