Tidak disadari bahwa semenjak pandemi covid-19 meghantam dunia, maka telah terjadi revolusi,khususnya revolusi digital. Dimana sebelum pandemi semuanya normal dan kehidupan seperti dalam keadaan keteraturan. Tapi sebenarnya terjadi revolusi secara lambat. Seperti mulai diperkenalkannya rapat virtual, ada uang digital criptocureency, dan mulainya aktifitas manusia menggunakan perangkat media sosial di internet sebagai sarana untuk melakukan berbagai aktifitas  sebagai pengganti aktifitas tatap muka langsung.
Kini setelah adanya pandemi melanda dunia seolah manusia dijungkirbalikan kehidupannya. Dari semula yang tenang menjadi serba terburu-buru dan penuh dengan kepanikan dan kecemasan akan serangan pandemi covid-19. Dimana pada awal-awal pandemi covid-19 berbagai saluran media baik cetak, elektronik dan media sosial dengan begitu massiv memberitakan tentang covid-19, baik itu perkembangan di Indonesia dan dunia.
Sehingga saat awal itu banyak informasi  entah yang hoak dan benar tentang covid-19 ini dikonsumsi oleh masyarakat. Paling terasa adalah berita tentang orang yang meninggal  hampir terdengar tiap hari sehingga sirine ambulan begitu akrab dengan telinga masyarakat pada awal pandemi tersebut.
Pandemi Covid-19 Sebagai Katalisator Revolusi DigitalÂ
Tidak dipungkiri bahwa pandemi sekarang ini dunia menuju ke arah revolusi digital secara massif. Semuanya karena pandemi merupakan katalisator revolusi digital yang menerpa dunia sekarang ini. Dimana dengan adanya pandemi covid-19 ini segala aktifitas  dunia dan masyarakat semuanya diatur serba digital. Walaupun dengan adanya vaksinasi covid-19 yang digencarkan pemerintah untuk mengatasi pandemi covid-19 agar diharapkan aktifitas  masyarakat kembali normal terutama kegiatan ekonominya.
Tapi dengan munculnya varian baru covid-19 yang ditemukan dibanyak negara maka  kekhawatiran akan merajalelanya covid-19 di masyarakat  kini muncul kembali. Sehingga kini ada berbagai langkah pencegahan dari pemerintah dan dunia untuk mengatasi varian omicron tersebut.
Sehingga sepertinya ruang-ruang aktifitas masyarakat masih didominasi oleh pertemuan virtual  melalui zoom meting, platform media sosial dan lain sebagainya. Seingga nampaknya pandemi covid-19 merupakan katalisator dari revolusi digital di masa yang akan datang secara  lebih massif.  Apalagi kini ada perkembangan kecerdasan buatan (artifisial intelegent)  dan digitalisasi keuangan dengan uang digital. Maka akan memaksa seluruh masyarakat untuk menggunakan digitalisasi sebagai penunjang kehidupannya.
Mau-tidak mau atau suka-tidak suka dunia berubah secara drastis  terlepas pandemi ini alami atau  atau direkayasa maka memang  revolusi digital akan menjadi gaya hidup ke depan. Apalagi dengan adanya agenda dunia (global) di 2045 akan bonus SDM yang unggul dimana agenda utamanya adalah keamanan dan kesehatan. Maka pandemi sekarang ini  akan mengubah seluruh sisi kehidupan manusia di dunia. Tidak pandang dunia maju atau dunia berkembang.
Pandemi ini menjadi sarana akan revolusi digital diseluruh aspek kehidupan manusia, seperti keuangan dengan adanya uang digital, pertemuan  manusia yang kini lebih banyak lewat  virtual  serta sektor-sektor kehidupan manusia yang lainnya.    Â
Menuju Revolusi DigitalÂ
Nampaknya keadaan dunia seperti yang digambarkan dalam film fiksi ilmiah yang kita saksikan akan terjadi di waktu yang akan datang. Seperti adanya kendaraan  transportasi darat yang bisa terbang  (mobil terbang), orang akan digantikan oleh robot dengan adanya kecerdasan buatan yang melanda dunia. Maka dengan adanya pandemi ini merupakan pintu masuk akan terjadinya  revolusi digital secara total di masa depan.
Dimana semua aspek kehidupan dunia diatur secara digital secara total. Maka sekarang ini ukuran kecerdasan manusia ada parameter kecerdasan digital. Dimana tanpa kita sadari bahwa kelak manusia memang diatur oleh dunia digital. jadi nanti orang dengan kecerdasan literasi digital yang tinggilah yang dapat bertahan dari perubahan dunia tersebut.
Kini walaupun dengan adanya pandemi ini telah membawa revolusi digital secara masif tetapi belum semua aspek terkena digitalisasi. Karena sebagaian masih memakai cara-cara manual dalam melakukan sesuatunya. Atau sebagian ada yang memakai cara campuran antara cara-cara manual dan cara-cara  digital atau virtual.
Tapi ke depan dengan perkembangan teknologi informasi yang demikian cepat ditambah dengan adanya pandemi covid-19 maka banyak diperkirakan bahwa akan terjadi revolusi digital secara total. Dalam artian semua aspek kehidupan manusia menggunakan teknologi digital.
Sehingga nantinya terjadi seleksi alam dimana orang yang bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan digital maka dialah yang akan mampu bertahan dalam arus deras digitalisasi yang akan menjadi gaya hidup manusia secara total kelak di masa depan.
Orang akan semakin tergantung dengan dunia digital dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga tanpa perangkat smartphone atau perangkat elektronik lainnya manusia akan terasa tidak dapat melakukan apa-apa pada masa yang akan  datang.
Selamat datang revolusi digital secara total di msa depan yang akan kita songsong mungkin tidak akan lama lagi. Seiring dengan perubahan dunia yang kita alami terutama sejak pandemi covid-19 ini. Â Â
Literasi Digital Sebagai Solusi
Literasi digital sekarang banyak dibahas di masyarakat, bahkan dunia kerja mensyaratkan kecerdesan ini sebagai salah satu parameter keberhasilan atau kesuksesan seseorang, selain parameter kecerdasan teknis, Kecerdasan manajemen serta kecerdasan sosial.
Terlebih setelah pandemi covid-19 ini melanda di seluruh belahan dunia maka kecerdasan literasi digital mutlak dikuasai oleh setiap orang, dimana semenjak itu interaksi antar manusia banyak memakai sarana digital seperti media sosial dan berbagai aplikasi untuk memudahkan orang untuk berinteraksi ditengah pembatasan sosial aktifitas manusia.
Terlebih di masa yang depan dimana semuanya serba elektronik dan sarana internet sebagai basis aktifitas  mansuia dengan adanya revolusi digital secara masif. Maka kecerdasan literasi digital menjadi keharusan sebagai solusi untuk beradaptasi dengan arus digitalisasi dunia terutama setelah dipicu oleh pandemi covid-19 ini.   Â
Untung Dwiharjo, Sosiolog alumnus Fisip UnairÂ
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H