Mohon tunggu...
Untung Dwiharjo
Untung Dwiharjo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tinggal di Surabaya

Lulusan Jurusan Sosiologi Fisip Unair. Pernah bekerja sebagai wartawan dan peneliti pada lembaga Nirlaba nasional yang berbasis di Surabaya. Pernah meraih juara pada lomab LKTI dan beberapa kali tulisannya mampir di bebrapa media seperti Jawa Pos, Surya, harian Bhirawa dan detik.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Panik, Kunci Hadapi Lonjakan Covid-19

8 Juli 2021   14:30 Diperbarui: 8 Juli 2021   16:59 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa hari beberapa daerah di Indonesia dilanda kekhawatiran. Sebabnya adalah kenaikan  persebaran Covid-19 . Diberbagai  daerah di Indoensia melonjak  jumlah kasus  Covid-19. Disamping itu juga perlu diwaspadai  adalah munculnya berbagai varian baru  Covid  sudah  masuk Indonesia. 

Bahkan kini muncul varian  baru B.1617.2 atau  varian delta  dari luar negeri   yang juga sudah  masuk ke Indonesia.  Menurut  Agus  Dwi  (Ketua  Persatuan Dokter Paru Indonesia)  di suatu daerah  dari sampel  yang  diperiksa  70 persen  merupakan  varian delta.  Hal itu dikarenakan  adanya  trasmisi  dari orang orang  bepergian atau bekerja  dari luar negeri kembali ke  Indonesia untuk berkunjung ke  sanak saudara.   

Sehingga kini di beberapa  daerah di Indonesia  dilakukan pengetatan di perbatasan  pintu masuk daerah. Hal itu seperti  dilakukan sebuah  Pemerintah kota dengan melakukan penyekatan di  daerah  perbatasan  pintu masuk  ke kota agar  tidak terjadi perpindahan  virus  dari  daerah yang  yang   mengalami lonjakan  persebaran Covid-19.   Disamping  itu  beberapa daerah  juga melakukan pembatasan aktifitas masyarakat  untuk   menekan persebaran  dan peningkatan  laju  persebaran  Covid-19.

Tidak Panik 

Saat ini masyarakat dihimbau  untuk  melakukan protokol kesehatan-Covid-19 secara ketat  seperti memakai masker, menjaga jarak,  mencuci tangan, Menghindari kerumunan dan  mengurangi mobilitas ( 5 M). Diharapkan dengan melakukan itu masyarakat  bisa terhindar dari  paparan  Covid-19. Namun   menurut  hemat penulis  ada satu  hal yang harus dilakukan oleh masyarakat  guna  menghadapi melonjaknya  persebaran Covid-19 di sejumlah  daerah , yaitu tidak boleh panik.

Panik   membuat  manusia tidak bisa  berpikir  rasional.  Sehingga  membuat  tindakan  yang bisa diluar kewajaran. Selain  itu  rasa panik juga  menurunkan imun tubuh.  Menurut  dr. Zaidul Akbar ( 2020) saat  tubuh dalam keadaan  cemas dan takut (panik), secara otomatis kondisi tubuh menurun, imunitas pun menurun. Tubuh akan  menjadi asam  lalu si kuman  pun berkumpul  di bagian  tubuh  yang asam, timbulah  berbagai  masalah leukosit atau sel  darah putih akan meningkat. 

Apa yang dikatakan  dr. Zaidul akbar sangat  relevan bagi masyarakat   untuk menjaga  imunitas   agar  terhindar  dari paparan Covid-19.  Sebagaimana diketahui Covid-19 adalah virus  yang   menyerang sistem imunitas  manusia. Sehingga   menjaga agar tidak panik   terhadap  berita  lonjakan   Covid-19  di Indonesia dan Dunia  menjadi relevan. 

Kepanikan  bisa  memicu  agresivitas tindakan  manusia, mudah marah, sensitif, dan  menjadi murung  dan ketakutan. Imbasnya  daya tahan tubuh   menjadi turun, pikiran menjadi kacau  dan  respon terhadap   sesuatu  misalnya  terhadap  berita Covid-19  menjadi  salah  dan bisa   mengancam  diri dan keluarga  dari paparan Covid-19.

Hindari  Informasi  yang  Menakutkan 

Salah satu cara  agar terhindar  dari rasa panik adalah   menghindari  melihat , mendengar  atau mengakses  berita- berita  tentang  Covid-19  secara intens secara terus menerus. Karena   dengan   melakukan hal tersebut  berarti kita  memasukan informasi  tersebut ke otak kita  yang kemudian  mengendap  dalam alam pikiran bawah sadar  dan  bisa   memicu kekhawatiran  atau panik  sebagai  respon terhadap  informasi yang  masuk  ke dalam pikiran kita tentang   Covid-19.

Di era  banjirnya  informasi  dimana  banyak  berita atau informasi   tentang Covid-19 yang belum tentu  benar  (hoaks)  maka  sebagai masyarakat  konsumen informasi sebaiknya  selektif  dalam  memilih  berita  di  media  massa,  baik cetak maupun  elektronik dan media sosial.  Terutama  berita  tentang Covid-19. Karena  berita-berita yang   mengerikan  tentang Covid-19  bisa  mempengaruhi  pikiran  kita  yang selanjutnya bisa  mempengaruhi   tindakan kita dalam menyikapi  Covid-19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun