Mohon tunggu...
Untari Seati
Untari Seati Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangia biasa karena alasan seorang anak aku belajar menjadi ibu yang luar biasa

Selalu bertumbuh dengan belajar dari sang guru kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Rahasia Sang Intelejen

11 Februari 2016   11:25 Diperbarui: 11 Februari 2016   11:39 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berani tidak dikenal
Mati tidak dicari
Berhasil tidak dipuji
Dan gagal dicaci maki
@sumpah seorang intelejen

Kutatap Takjup seraut wajah Jasmine dalam balutan kebaya… sanggulan hijabnya sungguh serasi dengan raut mukanya yang oval, dalam Ajang bergengsi acara penyerahan piala dan penghargaan wanita inspiratif di negri ini, aku mengenalnya saat dalam turnamen kejuaraan karate, di sebuah gelanggang perlombaan Kejurnas . Siapa yang bisa sangka dibalik sosok lembutnya tersembunyi jurus jurus yang mampu melumpuhkan , bahkan mampu mematikan gerak lawan. Posturnya yang tinggi tegap namun lembut menawan, itulah sosok idamanku Jasmin Gading. Pesona itu sungguh menawanku, aku tak mengerti harus segila ini aku terbawa pesona seorang wanita, lantas bisa apa aku dengan tugas yang ku emban sebagai seorang abdi negara seorang intelejen yang harus setia menjaga sumpahnya.

Kali ini aku kembali takjub setelah ku tau siapa sebenarnya sosok Jasmin Gading adalah putri seorang petinggi negri ini, kini aku hanya mampu diam terpaku dengan tugasku yang kala itu harus mengawal keluarga besar Gading yang sedang menjadi sorotan publik karena sedang terlibat gejolak politik. Aku makin dekat dengan seorang jasmin yang aku bayangkan, setidaknya aku bisa selalu melihatnya dalam keadaan apapun, dalam pelarian keluarganya karena masalah internal kenegaraan Tuan Gading Sanjaya menitipkan putrinya yang sungguh disayang kepadaku. Seorang perwira muda yang harus setia pada tugasnya pada sumpah jabatannya tapi tidak pada hatinya, karena cinta tak bisa berencana akan jatuh pada siapa.
Jasmin memelukku erat dalam keadaan sakit, kupacu mobil secepatnya agar dia segera mendapatkan penangangan medis, Ingin kutepiskan rasa.. sungguh aku berusaha… namun apalah dayaku, aku hanyalah seorang manusia yang sedang jatuh dalam cinta, aku tak mampu membuat tegar hatiku, kala Jasmine dalam keadaan sakit.. dalam keadaan tak berdaya hatiku yachhh aku terlalu rapuh… Dokter segera menghampiriku dengan sigap aku memberikan informasi tentang jati diri Jasmine agar tak terendus publikasi pers, terlebih aku harus bisa menjaga kerahasiaan tugasku menjaga keluarga Gading yang sedang menjadi sorotan masyarakat.

Hari terus berlalu dengan segala dayaku kujaga Jasmine dalam pengawasanku berhari hari aku tak tidur, detik demi detik yang berlalu Jasmine tak kan lepas dari pengawasanku, Berlahan Jasmine mulai menunjukkan kesembuhan. Entah kulihat hatinya makin rapuh, Jasmine yang tegar kini melemah kembali dengan sigap aku membawanya ke singapura untuk penanganan kesembuhan yang lebih baik berdasarkan amanat keluarganya. Hanya aku yang selalu disisinya sementara keluarganya terpisah entah berada dimana, “kapten” sapanya lemah dalam balutan masker oksigen, dengan sigap segera ku hampiri kusentuh jemarinya penuh kasih… “Nona perlu sesuatu?” tanyaku penuh kecemasan “ terimaksih sudah menjagaku selama ini, Aku berhutang budi padamu, kebaikanmu akan aku bawa hingga kesurga” … tak terasa airmataku bergulir menatap wajahnya yang makin putih memucat, nafasnya berat satu satu berpacu, Dalam genggaman tanganku Jasmine menghembuskan nafasnya yang terakhir, aku pilu sesak hatiku tiba-tiba menatap tubuhnya yang tak lagi bernyawa membawa cintaku yang rahasiaku.

Komandan siap memanggilku, bagai seorang tawanan aku dihadapkan pada pertanyaan hina, sepakan sepatu lars tak bisa kuhindari aku yang tak siap abruk seketika terjatuh… panas rasanya mukaku.. kembali cabikan baju dipunggungku memaksaku berdiri dan kali ini, tanpa ampun aku terima tamparan berkali kali, aku hanya mampu diam menghela nafas… tugasku di anggap gagal menjaga Jasmine putri seorang pejabat tinggi, akhirnya mati, segala daya upayaku, penjagaanku tak lagi berharga. Karena terselip noda sepotong cinta rahasia .

Depok 10 okt 2015

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun