Pada 656 sampai 661 Masehi terjadi munculnya "fitnah besar" yang disebut dengan Khawarij (orang-orang yang keluar jamak dari khariji). Montgomery Watt menjelaskan beberapa makna dari Khawarij,yaitu sebagai berikut :
1. Khawarij adalah mereka yang keluar atau membuat pemisahan dari masyarakat ataupun kelompok.
2. Khawarij adalah mereka yang berada ditengah-tengah orang yang tidak beriman.
3. Khawarij adalah mereka yang telah pergi ke suatu pemberontakan .
4. Khawarij adalah mereka yang keluar dan berperan dalam melawan orang-orang yang duduk di dalam dua kelompok atau hanya duduk diam saja.
Terjadinya kemunculan khawarij ini karena tidak puas dengan sikap Ali bin Abi Thalib yang berdamai dengan Muawiyah bin Abu Sufyan ketika pertempuran shiffin yaitu perang saudara islam pertama.
Kemunculan Khawarij dalam pemikiran dapat dilihat dari aspek politis,yang disebabkan oleh perbedaan cara pandang dan pemahaman terhadap cara menyeselesaikan perselisihan umat islam. Menurut Khawarij  untuk menyelesaikan perselisihan ini harus dengan cara tahkim yaitu menyalahi hukum Allah dan berdoa besar untuk yang mengadakan cara tahkim. Ajaran-ajaran khawarij ini contohnya seperti persoalan jabatan khalifah,mu'amalah,dan zuhud serta lainnya sebagainya.Â
Ajaran-ajaran Khawarij secara garis memiliki tiga ajaran,yaitu sebagai berikut:
- Permasalahan jabatan khalifah
Khawarij mengakui pemerintahan Khalifah pada periode pertamanya untuk melakukan perubahan dan mengadakan sesuatu yang tidak dibuat oleh kedua khalifah,mereka mengakui pemerintahan Ali bin Abi Thalib menyalahkan keputusan yang telah ditawarkan saat perundingan (tahkim).Â
Teori ini ber asaskan "Bahwa seseorang khalifah dilantik melalui pemilihan bebas dari umat islam,apabila sudah terpilih menjadi khalifah maka dia sudah menjadi ketua (pemimpin) umat islam dan harus mematuhi hukum-hukum yang telah diperintahkan oleh Allah,jika dia menyimpang perintah-perintah dari Allah maka dia akan semestinya dipecat".Â
Berdasarkan garis keturunan (nasab) khawarij tidak menerima sistem khalifah,tidak pula menerima kekhilafahan dari garis keturunan Ali dan dari kaum muslimin lainnya serta tidak pula harus melihat dari segi garis keturunan Rasulullah.
- Mu'amalah dengan sesama muslim
Mereka tidak cukup mengkafirkan orang muslim tetapi mereka memandang dengan penuh permusuhan,dan pada saat yang lain mempergauli orang-orang muslim di luar keyakinan mereka yang  lain dengan penuh kemanusiaan dan permusuhan serta ancaman. Sehingga mereka terpaksa mengakui bahwa mereka termasuk orang musyrik yang dapat selamat dari siksaan tersebut.
- Mengajak pengikut mereka kepada zuhud dan beribadah untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku
Begitu kuat mereka mengamalkan amalan-amalan dalam islam sehingga sebagian dari mereka memberatkan padi dirinya dalam melakukan ibadah dan mengajak para manusia untuk mengamalkan amalan ibadah yang diatas kemampuan mereka.Padahal suatu pemaksaan atau pemberatan adalah bertentangan dengan apa yang telah Allah perintahkan kepada rasul-Nya untuk memperingankan (at-Takhfif) dalam beribadah kepada-Nya.Â
Di QS. Thoha (20):1-2 disitulah ada firman Allah kepada nabi yang berbunyi " )1( )2 )" yang artinya "Thaha. Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engaku menjadi susah"QS.Thoha (20):1-2
Ajaran ini mengandung khilafah,dosa dan iman.Menurut pemahaman mereka,dosa itu ada tapi hanya dosa besar dan tidak ada pembagian dosa kecil atau besar. Semua yang mencoba durkaha kepada Allah SWT itu termasuk dosa besar dan menjadi orang kafir.
Pemikiran Khawarij ini berkembang dari sebuah peristiwa dimana yang terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib,yaitu perang saudara islam pertama (pertempuran shiffin). Pada perang ini Khalifah Ali bin Abi Thalib menerima tahkim untuk menyelesaikan konflik dengan Mu'awiyah bin Abu Sufyan dan keputusan  itu tidak diterima oleh sebagian pengikut,terutama dari suku tamim. Kelompok ini kemudian keluar dari barisan Ali dan melakukan pemberontakan yang disebut golongan khawarij.Â
Mereka pun percaya bahwa islam benar dan dapat dipahami serta dapat diamalkan. Mereka juga percaya bahwa orang-orang islam yang tersesat perlu dibawa kembali ke islam atau ke jalan yang benar. Semboyan khawarij ini adalah "penghakiman hanya milik Tuhan". Pemikiran khawarij ini terus berkembang menjadi beberapa aliran dan sub sekte yaitu : Al-muhakimah,Al-azariqah,Al-najdah,Al-ajaridah,Al-sufriyah,dan Al-ibadah.Â
Ide pemikiran khawarij menganggap orang kafir yang berseberangan dengan mereka terutama terlibat dalam perang shiffin,karena tidak ada istilah damai untuk penentang khawarij,mengingat yang dimaksud istilah ini dalam QS. Al-Hujurat:9 adalah sesama orang islam tidak dengan orang kafir. Kemunculan khawarij ini sangatlah kental dengan nuansa politiknya,dengan persoalan teologi yang dijadikan komoditi politik untuk melegitimasi gerakan mereka tersebut.Â
Pemikiran Khawarij ini berkembang dalam bebrapa aspek,diantaranya sebagai berikut :
Pemberontakan
Golongan khawarij ini muncul sebagai hasil pemberontakan tentara Khalifah Ali bin Abi Thalib setelah menerima tahkim dari MU'awiyah bin Abu Sufyan dalam perang shiffin itu,khawarij menolak hasil tahkim dan menganggap bahwa penghakiman hanya milik Tuhan.
Doktrin Politik
Khawarij berpendapat bahwa khalifah harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat islam dan tidak harus berasal dari keturunan Arab melainkan bisa dari keturunan luar Arab juga.
Sub Sekte
Khawarij ini terpecah belah menjadi bebarapa sub sekte (kelompok atau pemikiran),yaitu al-Muhakimah,al-Azariqah,al-Najdah,al-Ajaridah,al-Sufriyah,dan al-Ibadah.
SloganÂ
Slogan khawarij ini yang terkenal adalah "la hukma illa li Allah" yang artinya "tidak ada pitusan selain putusan Allah".
Pemikiran
Awalnya khawarij ini menyuarakan bahwa khalifah merupakan hak setiap Arab yang merdeka,namun kemudian tidak ada lagi yang mensyaratkan ke Arab.
Khawarij ini merupakan sekte atau kelompok keagamaan yang terkemuk dalam sejarah islam yang dikenal karena fanatisme anggota dan penentangan keras terhadap pemerintahan muslim.Â
sumber : https://ojs.diniyah.ac.id/index.php/DakwatulIslam/article/download/203/142
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H