Mereka tidak cukup mengkafirkan orang muslim tetapi mereka memandang dengan penuh permusuhan,dan pada saat yang lain mempergauli orang-orang muslim di luar keyakinan mereka yang  lain dengan penuh kemanusiaan dan permusuhan serta ancaman. Sehingga mereka terpaksa mengakui bahwa mereka termasuk orang musyrik yang dapat selamat dari siksaan tersebut.
- Mengajak pengikut mereka kepada zuhud dan beribadah untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku
Begitu kuat mereka mengamalkan amalan-amalan dalam islam sehingga sebagian dari mereka memberatkan padi dirinya dalam melakukan ibadah dan mengajak para manusia untuk mengamalkan amalan ibadah yang diatas kemampuan mereka.Padahal suatu pemaksaan atau pemberatan adalah bertentangan dengan apa yang telah Allah perintahkan kepada rasul-Nya untuk memperingankan (at-Takhfif) dalam beribadah kepada-Nya.Â
Di QS. Thoha (20):1-2 disitulah ada firman Allah kepada nabi yang berbunyi " )1( )2 )" yang artinya "Thaha. Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engaku menjadi susah"QS.Thoha (20):1-2
Ajaran ini mengandung khilafah,dosa dan iman.Menurut pemahaman mereka,dosa itu ada tapi hanya dosa besar dan tidak ada pembagian dosa kecil atau besar. Semua yang mencoba durkaha kepada Allah SWT itu termasuk dosa besar dan menjadi orang kafir.
Pemikiran Khawarij ini berkembang dari sebuah peristiwa dimana yang terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib,yaitu perang saudara islam pertama (pertempuran shiffin). Pada perang ini Khalifah Ali bin Abi Thalib menerima tahkim untuk menyelesaikan konflik dengan Mu'awiyah bin Abu Sufyan dan keputusan  itu tidak diterima oleh sebagian pengikut,terutama dari suku tamim. Kelompok ini kemudian keluar dari barisan Ali dan melakukan pemberontakan yang disebut golongan khawarij.Â
Mereka pun percaya bahwa islam benar dan dapat dipahami serta dapat diamalkan. Mereka juga percaya bahwa orang-orang islam yang tersesat perlu dibawa kembali ke islam atau ke jalan yang benar. Semboyan khawarij ini adalah "penghakiman hanya milik Tuhan". Pemikiran khawarij ini terus berkembang menjadi beberapa aliran dan sub sekte yaitu : Al-muhakimah,Al-azariqah,Al-najdah,Al-ajaridah,Al-sufriyah,dan Al-ibadah.Â
Ide pemikiran khawarij menganggap orang kafir yang berseberangan dengan mereka terutama terlibat dalam perang shiffin,karena tidak ada istilah damai untuk penentang khawarij,mengingat yang dimaksud istilah ini dalam QS. Al-Hujurat:9 adalah sesama orang islam tidak dengan orang kafir. Kemunculan khawarij ini sangatlah kental dengan nuansa politiknya,dengan persoalan teologi yang dijadikan komoditi politik untuk melegitimasi gerakan mereka tersebut.Â
Pemikiran Khawarij ini berkembang dalam bebrapa aspek,diantaranya sebagai berikut :
Pemberontakan
Golongan khawarij ini muncul sebagai hasil pemberontakan tentara Khalifah Ali bin Abi Thalib setelah menerima tahkim dari MU'awiyah bin Abu Sufyan dalam perang shiffin itu,khawarij menolak hasil tahkim dan menganggap bahwa penghakiman hanya milik Tuhan.
Doktrin Politik