Sedari sore, air hujan berjatuhan dengan derasnya
Mengantarkan angin yang dingin hingga menembus dinding kamarku
Aku pun memutuskan untuk berlindung dibawah selimut
Meski malam belumlah larut
Aku berharap mataku terpejam
Melupakan apa-apa yang memenuhi pikiranku hari ini
Tapi tidak
Tidak semudah itu aku bisa
Terlalu kuat otakku mengingatnya
Tentang suatu ketidakjelasan yang sampai saat ini aku tak tahu itu apa
Aku belum cukup bisa menerka
Apakah senja tak mau lagi menampakkan semburat cahaya indahnya?
Aku belum cukup mampu merasakan apa yang beda dari biasanya
Biasanya ada kamu walau hanya sebentar
Kamu yang hanya menyapa di permulaan pagi
Juga kamu yang menanyakan kondisi dikala hari berganti petang
Dan tetap kamu yang masih bisa berbasa-basi walau penat datang
Aku (tak) tahu ini apa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H