-Â
- Senin, 15 Juli 2024 KKN UNNES GIAT 9 Desa Genengsari melaksanakan program kerja Sosialisasi Nilai Pancasila melalui adanya Implementasi Nilai Pancasila Melalui Sosialisasi Pemilahan dan Pengelolaan Sampah di Desa Genengsari, Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah dan kegiatan ini bertempat di Balaidesa Genengsari dan diikuti oleh ibu-ibu PKK Desa Genengsari. Sosialisasi dimulai pada pukul 09.30 WIB hingga 11.00 WIB. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman mengenai nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Kegiatan diawali dengan menyayikan lagu Indonesia Raya dan Mars PKK, dilanjutkan dengan selanjutnya mahasiswa KKN GIAT 9 UNNES Desa Genengsari memaparkan materi utama yang meliputi pemilahan dan pengelolaan sampah serta keterkaitan sosialisasi dan kegiatan ini dengan nilai pancasila.
Materi yang disampaikan meliputi hal-hal berikut :
Sampah adalah material atau benda apa pun yang tidak diinginkan lagi yang dibuang oleh manusia atau dihasilkan oleh aktivitas alam, rumah tangga, industri, dan aktivitas lainnya. Contoh-contoh ini meliputi sisa makanan, plastik, kertas, logam, kaca, tekstil, bahan kimia, dan banyak lainnya.Â
Sampah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu: organik yang dapat didegradasi secara alami, anorganik yang tidak dapat didegradasi dan berbahaya mengandung bahan kimia beracun. Pengelolaan sampah yang buruk menyebabkan beberapa masalah lingkungan termasuk pencemaran tanah, air dan udara, juga merugikan pada kesehatan manusia dan ekosistem. Untuk mengurangi pengaruh negatif sampah, prinsip reduce, reuse, recycle harus diikuti.
Sampah yang tidak diolah dengan baik akan menimbulkan berbagai dampak, diantaranya adalah :Â
1. Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong penularan infeksi serta menimbulkan penyakit yang bekaitan dengan tikusÂ
2. Menimbulkan pencemaran tanah yang sangat mengganggu lahan pertanian, karena akan membawa sifat tanah tidak produktif.Â
3. Menimbulkan pencemaran air jika sampah tersebut terbawa air dan terbawa hingga daerah aliran seperti sungai. Maka akna berakibat pada turunnya produktivitas ikan.Â
4. Menimbulkan pencemaran udara, sampah yang ditimbun akan mengakibatkan bau yang kurang sedap sehingga dapat mengganggu pernapasan.Â
Langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk melakukan pemilahan dan pengelolaan sampah dengan tepat adalah :
Pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya
Sampah dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu sampah organik yang dapat diuraikan secara alami oleh lingkungan. Contohnya adalah sisa makanan dan kulit buah-buahan dan pemanfaatannya dapat dibuat pupuk kompos (composting).Â
Sampah non-organik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan, sehingga membutuhkan waktu ratusan tahun hingga tidak bisa diuraikan. Contoh : plastik, kaca, besi, karet, dan sterofoam, pemanfataan secara tidak langsung adalah dengan menjual kepada pengepul sampah dan pemanfaatan secara langsung adalah daur ulang dengan membuat kerajinan.
Keterkaitan antara nilai pancasila dengan pemilahan dan pengelolaan sampah adalah :
1. Sila pertama pancasila - Mengelola sampah merupakan bentuk tanggung jawab untuk menjaga alam dan lingkungan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME dan menjaga kebersihan lingkungan.Â
2. Sila kedua pancasila - Menunjukkan sikap adil dan beradab dalam memperlakukan sesama manusia, karena lingkungan yang bersih dan bermanfaat bagi kesehatan serta kesejahteraan masyarakat.
3. Sila ketiga pancasila - Kegiatan pemilahan dan pengelolaan sampah dilakukan secara kolektif, sehingga memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa untuk menjaga lingkungan.
4. Sila keempat pancasila - Program pengelolaan sampah yang efektif dirancang melalui musyawarah dengan pengambilan keputusan secara kolektif dengan mencerminkan prinsip demokrasi.
5. Sila kelima pancasila - Pemilahan dan pengelolaan sampah membantu menciptakan lingkingan lebih bersih dan sehat yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang bermukim dan mencerminkan keadilan sosial.
Kegiatan selanjutnya adalah pelatihan dan tutorial cara membuat wadah serbaguna yang dapat digunakan untuk desk organizer berbahan dasar plastik bekas air mineral yang dilapisi tali rami. Kami juga memanfaat plastik kresek bekas untuk membuat hiasan bunga sebagai implentasi dari program kerja Wanita Agen Pancasila. Pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK Desa Genengsari dan memberikan kesempatan kepada peserta untuk mencoba membuat wada serbaguna yang kami buat. Ibu-ibu PKK Desa Genengsari mengaku senang karena adanya pemaparan materi dan praktik pelatihan ini karena dapat mengasah keterampilan sekaligus pemanfaatan barang bekas.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari namun juga diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme serta mendorong masyarakat untuk dapat bekerjasama dalam menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan.
Tim KKN GIAT 9 UNNES sangat mengapresiasi kesempatan dari Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES karena telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan sosialisasi ini.Â
"bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa."Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H