Apabila hal ini tidak dibarengi dengan pengawasan oleh orangtua, keluarga maupun pihak lain. Maka anak-anak secara bebas dapat mengakses hal-hal yang belum sepantasnya untuk dilihat. Seperti sambutan yang diberikan oleh kepala desa, beliau berkata " Dengan adanya kampung ramah anak ini membuat PR saya sedikit ringan karena bantuan dari mahasiswa KKN disini bisa menghidupkan kembali permainan tradisional yang telah tergerus oleh zaman, bahkan banyak anak-anak saat ini yang tidak tahu permainan zaman dulu, semoga dengan adanya kampung ramah anak bisa menjadi contoh bagi dusun lain untuk membuat dan menyediakan tempat anak-anak untuk bermain dan mengenalkan kembali permainan tradisonal."
Semoga salah satu program kerja KKN UNNES GIAT 5 ini membawa dampak baik bagi masyarakat Desa Gandusari dan bisa menjadi contoh untuk desa lain supaya bisa memberikan tempat atau wadah permainan tradisional kepada anak-anak sehingga bisa menggurangi mereka bermain gadget yang menganggu kerja otak serta kesehatan tubuh mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H