Desa Bigaran - (27/11/2022) Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Bigaran tingkatkan sumber daya manusia melalui kegiatan ecoprint menggunakan teknik pukul (pounding), kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu, 27 November 2022 bertempat di Rumah Kepala Dusun Bigaran dan Sumberejo.
Di Desa Bigaran terdapat berbagai jenis tumbuhan yang dapat ditemui seperti paku-pakuan, sirih, kenikir, dan lain sebagainya. Tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan melalui berbagai macam cara, salah satunya yaitu daun yang dapat dijadikan sebagai sumber pewarnaan alami. Selain itu, bentuk daunnya dijadikan sebagai motif gambar pada kain. Oleh karena itu, Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Bigaran berinisiatif mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan ecoprint dengan menggunakan teknik pukul. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia khususnya pada Ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga).
 Ecoprint adalah proses pemberian warna dan motif kain menggunakan bagian tumbuhan, seperti daun, bunga, batang, dan buah. Ecoprint termasuk dalam kain yang memiliki keunikan tersendiri karena motif dan warna yang dihasilkan bervariasi dan tidak pernah sama satu sama lain. Hasil jadi kain ecoprint selalu memiliki desain baru, natural dan artistik. Motif dan warna hasil ecoprint teknik pukul di pengaruhi oleh bentuk dan jenis daun, pukulan, jenis kain serta fiksator yang digunakan. Kain yang digunakan untuk membuat ecoprint adalah kain yang berasal dari serat alami seperti katun, linen, rayon, dan sutra.
"Saat ini, ecoprint banyak di minati oleh masyarakat karena keunikan motif dan warnanya. Produk-produk ecoprint dapat di terapkan pada pakaian, tas, selendang, jilbab, dan pelengkap busana lainnya. Ecoprint dapat dijadikan sebagai peluang bisnis yang ramah lingkungan, karena tidak menggunakan zat warna kimia berbahaya yang berdampak pada lingkungan dan masyarakat sekitar. Apalagi teknik pounding ini cukup mudah dilakukan karena tidak menggunakan alat dan bahan khusus". Ungkap Arum Kinayah selaku penanggung jawab kegiatan pelatihan ecoprint .
Adapaun cara pembuatan ecoprint dengan teknik pounding ialah sebagai berikut :
1. Kain di mordan terlebih dahulu untuk menghilangkan zat kimia yang menempel pada kain. Mordan ini dilakukan dengan cara merebus kain pada air tawas yang sudah didihkan 30 menit. Setelah itu kain di bilas dan dicuci menggunakan detergen dan dikeringkan.
2. Bentangkan kain di alas yang rata dengan dilapisi plastik.
3. Tempelkan daun pada kain yang sudah di mordan dengan posisi tulang daun menempel pada permukaan kain.
4. Tutup daun yang telah di tata menggunakan plastik bening. Setelah itu, pukul secara merata hingga zat warna daun keluar dan menempel pada kain. Usahakan supaya daun tidak bergeser agar motifnya natural.
5. Setelah selesai, diamkan terlebih dahulu sekitar 10 menit atau sampai kering agar zat warna alam dapat terserap ke kain secara maksimal, lalu lepas daun secara perlahan.
6. Celupkan kain pada larutan fiksasi untuk mengunci warna pada kain selama 30 menit. Fiksator yang dipakai adalah larutan tunjung dan tawas. Fiksasi menggunakan tunjung akan menghasilkan warna yang lebih gelap dan pekat dari warna aslinya. Sedangkan larutan tawas akan menghasilkan warna yang sama dengan aslinya.
7. Setelah di fiksasi, kain dibilas menggunakan air bersih, kemudian dijemur hingga kering.
Kegiatan pelatihan ecoprint yang diadakan oleh  Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Bigaran disambut baik oleh Ibu PKK. Beberapa peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut, ikut mempraktikan pembuatan ecoprint dengan teknik pukul yang dibantu oleh Mahasiswa.
"Kegiatan ini sangat menarik karena kita sebagai warga mendapat ilmu baru terkait dengan pembuatan ecoprint ini dimana kita dapat memanfaatkan tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan dan dapat dijadikan suatu barang yang unik". Tambah salah satu warga yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Melalui kegiatan pelatihan ecoprint yang diberikan oleh mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Bigaran, diharapkan para warga khususnya Ibu PKK dapat mengembangkan produk ecoprint baik digunakan secara mandiri maupun dapat dijadikan produk untuk diperjualbelikan karena produk ecoprint memiliki motif yang unik dan eksklusif serta memiliki harga jual yang relatif tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H