Mohon tunggu...
Uswatun
Uswatun Mohon Tunggu... Pegawai -

There is no room for mediocre in this world. Dare to be Different and Seize Your Dream!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Hujan

1 Januari 2018   10:45 Diperbarui: 1 Januari 2018   17:56 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tau kenapa aku suka hujan?

Itu karena petrichor yang lembut dan menenangkan

Tempat tidurku menjadi sejuk, meski tanpa pendingin ruangan

Yang kemudian membuatku dilanda clinomania

Dan adanya petir yang bersahutan menjadikanku bersyukur

Karena ketika ku terisak tak akan ada yang mendengar

Jika ku menitikkan air mata dibawah rintik hujanpun, juga tak akan ada yg mengetahui.

Dan kamu tau apa yang spesial dari hujan itu?

Meski tidak setiap hujan mendatangkan Pelangi

Namun, hujan mengajarkan aku arti pengharapan

Berharap sinar mentari segera merasuk kedalam relung jiwa

dan menyemangati ku yang sudah lelah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun