Motivasi terbesar Iqbal dalam mengikuti tapak suci adalah sebagai bekal bela diri untuk menjadi muslim yang kuat, sekaligus membanggakan orang tua melalui pencapaian prestasi. "Tapak suci bukan hanya soal bela diri, tapi juga jalan untuk mendidik diri menjadi lebih baik secara fisik, mental, dan spiritual," ungkap Iqbal.
Tips Membagi Waktu dan Dukungan Kampus
Sebagai mahasiswa sekaligus atlet, Iqbal memiliki tips khusus dalam membagi waktu. Ia menekankan pentingnya skala prioritas. "Kuliah adalah prioritas utama. Saya menyelesaikan tugas di luar waktu latihan agar tetap maksimal dalam berlatih. Kemudian, saya fokus pada kegiatan organisasi di sela-sela jadwal kuliah dan latihan," jelasnya.
Iqbal juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pelatih dan pembina Tapak Suci UAD, termasuk pihak rektorat yang telah memberikan dukungan penuh, mulai dari akomodasi hingga pengalaman tak terlupakan seperti penerbangan perdana ke berbagai lokasi kompetisi.
Pengalaman sebagai Ketua Umum Tapak Suci UAD
Menjabat sebagai Ketua Umum Tapak Suci UAD menjadi salah satu pengalaman paling berkesan dalam perjalanan hidup Iqbal. Ia merasa dinamika organisasi telah membentuk dirinya menjadi lebih berkembang. "Melalui Tapak Suci UAD, saya bertemu teman-teman luar biasa dari berbagai daerah. Mereka mengajarkan saya arti perjuangan, kekeluargaan, dan pengorbanan yang sangat saya syukuri," tuturnya.
Harapan dan Rencana ke Depan
Iqbal berencana untuk terus mendukung Tapak Suci UAD, terutama menjelang reorganisasi ini. Ia berharap kepengurusan selanjutnya mampu membuat inovasi baru dalam program kerja dan mempertahankan tradisi berprestasi. "Semoga Tapak Suci UAD terus berkembang dan memberikan kontribusi yang besar, baik di tingkat nasional maupun internasional," harapnya. (Lus)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H