Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 5 Januari 2025. Kajian ini menghadirkan pemateri Akhmad Arif Rif'an, S.H.I., M.S.I., dengan membawakan tema "Menatap Masa Depan dengan Iman dan Optimisme".
Kajian Rutin Ahad Pagi kembali diadakan di Aula Masjid Islamic CenterDalam kajian tersebut, ia menekankan bahwa momentum pergantian tahun merupakan ajang muhasabah, memperbaiki diri, dan mempersiapkan sisa amanah usia dengan iman yang kokoh.
Makna dan Nilai Iman
Para ulama menjelaskan bahwa iman memiliki tiga aspek penting: membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan membuktikan dengan amal perbuatan. Kemudian dikutip di dalam hadis, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam", dan hadis kedua "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya".
Selain itu, iman juga mencakup keyakinan kepada Allah sebagai Rabb yang menciptakan, memberi rezeki, dan mematikan. Hal ini ditegaskan dalam Surah An-Nas: "Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia, Raja manusia, sembahan manusia."
Keutamaan Iman
Dalam kajian ini, jamaah diajak memahami bahwa iman lebih berharga daripada emas sepenuh bumi. Surah Ali Imran ayat 91 mengingatkan, "Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan mati sebagai orang-orang kafir tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak ada penolong bagi mereka."
Pemateri juga menegaskan, iman yang benar akan membawa keberkahan dari langit dan ketenangan jiwa. Namun, iman yang lemah kerap tergoda oleh maksiat. Oleh karena itu, belajar dan introspeksi menjadi kunci dalam menjaga keimanan.
Persiapan Menuju Masa Depan Akhirat
Dikutip dalam Surah Al-Hasyr ayat 18: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Takwa yang dimaksud dalam surah ini adalah salat, sedekah, dan menjaga kebersihan hati. Hal ini tentu menjadi wasilah bekal utama menuju akhirat.
Selain itu, seorang hamba juga dianjurkan untuk menjaga hubungan baik sesama manusia. Rasulullah saw. bersabda, "Tidak beriman seseorang apabila tetangganya tidak merasa aman dari keburukannya."
Optimisme dan Kebersihan Hati
Seorang hamba yang taat, menatap masa depan dengan iman, optimisme, dan hati yang bersih. Karena pada dasarnya, Allah tidak melihat bentuk jasad seseorang, melainkan hati dan amal perbuatannya. "Perjalanan menuju husnulkhatimah adalah perjuangan membersihkan hati," tutup Arif.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi umat untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta mengisi hari-hari dengan amal terbaik. (Lus)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!