Universitas Ahmad Dahlan (UAD), hal ini menjadi tantangan tersendiri.
Bagi sebagian mahasiswa, menyeimbangkan kegiatan akademik dan nonakademik tidaklah mudah. Namun bagi Syifa Yumna Ardiyanti, mahasiswa Sastra InggrisSebagai mahasiswa sekaligus atlet taekwondo, perjalanan taekwondo Syifa dimulai sejak dirinya masih di sekolah dasar. "Sejak masih di sekolah dasar, tapi aku nggak latihan lagi karena mau Ujian Nasional kelulusan. Lumayan lama nggak latihan taekwondo sebelum akhirnya ikut ekstrakurikuler di SMA dan setelah itu dilanjut saat masuk kuliah di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo," ungkapnya saat diwawancarai.
Saat ditanya mengapa memilih taekwondo daripada cabang olahraga lainnya, Syifa mengaku diperkenalkan oleh sang ayah. "Dari kecil, ayahku sudah memperkenalkan aku dengan taekwondo dan aku merasa senang dengan taekwondo," tuturnya.
Meskipun sempat terhenti karena fokus pada Ujian Nasional, Syifa kembali menemukan semangatnya untuk berlatih taekwondo kembali melalui UKM Taekwondo UAD. Tergabung dalam komunitas itu juga mewadahi bakat Syifa dan memberinya kesempatan untuk bertemu teman-teman dengan minat yang sama. Baginya, kuliah tetaplah menjadi prioritas utama walaupun membagi kesibukan antara berkuliah dan latihan bukanlah hal mudah.
Dari banyak pertandingan dan kompetisi yang telah diikuti, terdapat satu kejuaraan yang sangat berkesan baginya, yaitu kejuaraan 7th Heroes Internasional Championship di Bangkok, Thailand, pada Agustus lalu. Menurutnya, suasana dan perbedaan yang ada dapat dijadikan pengalaman baru dan evaluasi ke depannya.
Selain persiapan fisik, kondisi mental juga tidak kalah penting. "Salah satu hal penting adalah mempersiapkan mental supaya ketika latihan dan tanding bisa fokus dan pikiran nggak ke mana-mana," jelasnya.
Syifa juga menyampaikan harapannya bagi pihak kampus untuk kemajuan olahraga, khususnya taekwondo. "Sejauh ini pihak kampus sudah bekerja dengan baik, tapi aku berharap untuk adanya gedung khusus untuk olahraga," tuturnya.
Kisah inspiratif Syifa mengajarkan bahwa tekad yang kuat dan manajemen waktu yang baik, membuktikan bahwa kita dapat meraih prestasi tanpa harus mengorbankan salah satu dari keduanya. (hani)
uad.ac.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H