Mohon tunggu...
Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Ahmad Dahlan Mohon Tunggu... Lainnya - Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peneliti UAD Buat Inovasi Baru Terapi Kanker Payudara dari Kurkumin

17 Juli 2024   16:26 Diperbarui: 17 Juli 2024   16:37 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

National Cancer Institute pada tahun 2017 melaporkan bahwa kanker payudara menduduki posisi kedua dengan proporsi sebesar 15% dari semua kasus kanker baru dan menyumbang 6,7% kematian akibat penyakit tersebut. Meskipun sudah ada berbagai terapi yang ditawarkan oleh rumah sakit, tetapi efek samping yang ditimbulkan nyatanya cukup besar. Hal ini kemudian mendorong pengembangan obat baru sebagai antikanker, salah satunya adalah kurkumin.

Dengan bimbingan apt. Azis Ikhsanudin M.Si., mahasiswa Program Studi (Prodi) S-1 Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengembangkan kurkumin sebagai alternatif terapi kanker payudara. Dengan bioavailabilitas oral, kelarutan yang rendah, dan mudah tergradasi, senyawa ini kemudian dikembangkan dalam bentuk nano termosensitive hydrogels.

"Hingga kini, riset mengenai inovasi kurkumin dalam sistem penghantaran nano termosensitive hydrogels sebagai alternatif terapi kanker payudara masih jarang," tutur apt. Azis.

Inovasi ini membawa lima mahasiswa yang terdiri atas Salma Kumala Dewi, Dwi Kartika Indriani, Mutiara Az-Zahra, Dina Ariyana Siagian, dan Nur Iqlima Alifatunnisa, berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) tahun 2024 melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Adapun judul yang diusulkan yakni dengan judul "Pengembangan Sediaan Nano Termosensitive Hydrogels Doxorubicin dan Kurkumin serta Aktivitas Antikanker pada Sel MCF-7 Secara in Vitro".

Riset intensif telah dilakukan selama lima bulan sejak 26 April 2024 di Laboratorium Riset Formulasi Teknologi Sediaan, Laboratorium Penelitian Terpadu (Laboratorium Pengembangan Bahan Alam) Prodi Farmasi UAD. Uji tersebut dilakukan untuk membuktikan efektivitas terapi kanker sekaligus mengurangi efek samping dari pengobatan konvensional melalui kombinasi kurkumin dan doxorubicin dalam bentuk nano termosensitive hydrogels. Sistem penghantaran memanfaatkan teknologi nanopartikel yang memungkinkan pelepasan obat yang terkontrol dan responsif terhadap perubahan suhu.

Penelitian ini melibatkan berbagai uji laboratorium dan uji aktivitas antikanker secara in vitro. Hal itu bertujuan untuk memastikan keamanan dan efektivitas dari sistem penghantaran nano termosensitive hydrogels ini. Hasil sementara menunjukkan bahwa baik doxorubicin maupun kurkumin dalam sediaan nano termosensitive hydrogels dapat meningkatkan sistem penghantaran obat tertarget obat pada sel kanker, sekaligus mengurangi toksisitas pada sel-sel sehat. (tim/ish)

uad.ac.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun