Mohon tunggu...
Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Ahmad Dahlan Mohon Tunggu... Lainnya - Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Langkah-langkah Pembuatan Lilin dari Minyak Jelantah

2 Maret 2024   16:47 Diperbarui: 2 Maret 2024   16:47 1981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurangi limbah, KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) buat lilin ramah lingkungan (Foto: dokpri)

Di tengah meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan hidup, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah melakukan langkah inovatif untuk mengurangi limbah dengan cara yang kreatif. Salah satu proyek yang menonjol adalah pembuatan lilin ramah lingkungan dari minyak jelantah. Mereka yang terlibat antara lain Indah, Addina, Allisa, Randa, Salma, Andri, Sinta, dan Dewi.

Kegiatan ini dilaksanakan di Padukuhan Nguntuk-untuk, Desa Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 119 dari Unit XX.C.2. Dalam kolaborasi erat dengan masyarakat setempat, mahasiswa mengajak mereka melalui program rutinan dusun yaitu dasawisma di RT 51 dan 54, untuk terlibat dalam proses pembuatan dan mempelajari cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin.

Para mahasiswa menjelaskan bahwa minyak jelantah, yang merupakan sisa dari proses penggorengan makanan yang telah digunakan berulang kali, dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dengan menyumbat saluran air dan berpotensi menyebabkan penyakit seperti kanker, hipertensi, dan penyempitan pembuluh darah jika dikonsumsi. Oleh karena itu, inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk membuat produk yang berguna, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya limbah minyak jelantah dan cara pengelolaannya.

Langkah-langkah dalam proses pembuatan lilin dari minyak jelantah dijelaskan oleh salah satu anggota KKN. "Pertama, campurkan minyak jelantah lalu parafin dengan stearin acid dengan perbandingan 1:1 , kemudian panaskan campuran tersebut," ungkap Randa. "Selanjutnya, tambahkan pewarna dan aduk hingga merata. Tahap terakhir adalah menuangkan campuran lilin ke dalam cetakan yang telah dilengkapi dengan sumbu dan diamkan hingga mengeras. Setelah proses tersebut selesai, lilin siap untuk digunakan di kamar atau ruangan lainnya."

Dengan demikian, limbah minyak jelantah tidak hanya dimanfaatkan dengan lebih baik, tetapi juga mengurangi pencemaran lingkungan dan berpotensi mengurangi risiko penyakit. Inisiatif ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan yang harus terus ditingkatkan, serta menggambarkan betapa kreativitas dan inovasi dapat menjadi kunci untuk menghadapi tantangan lingkungan di masa depan. (doc)

uad.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun