Mohon tunggu...
Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Ahmad Dahlan Mohon Tunggu... Lainnya - Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengolah Sampah Rumah Tangga Jadi Pupuk Kompos

21 Desember 2023   13:40 Diperbarui: 21 Desember 2023   13:56 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unit I.C.2 sukses mengajak masyarakat RW.08 Prawirotaman, Yogyakarta memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk. Melalui program bertajuk "Edukasi Pembuatan Pupuk Kompos" yang berlangsung pada Sabtu, 9 Desember 2023, mahasiswa KKN UAD mendapat sambutan baik oleh masyarakat Prawirotaman.

Program ini merupakan Inisiatif yang bertujuan untuk mengatasi sulitnya akses dalam pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Sebagai respons, masyarakat RW.08 Prawirotaman secara serempak mengambil langkah untuk mengelola sampah organik dan anorganik secara mandiri.

Abbad Hanif, Ketua KKN UAD Alternatif I.C.2, menyatakan, "Kegiatan kami diawali dengan sosialisasi mengenai manfaat dan prosedur pembuatan kompos. Selanjutnya, kami melaksanakan pelatihan pembuatan kompos dengan membentuk kelompok warga, di mana setiap anggota KKN mendampingi proses pembuatannya,".

Menurut Aning Siswanti selaku Ketua RW.08 Prawirotaman, ia berpendapat bahwa program pembuatan pupuk kompos ini berpotensi memberikan manfaat signifikan bagi kelestarian lingkungan di wilayah Prawirotaman sebagai tempat pariwisata.

"Kalau di kota, hal penting adalah mengurangi sampah dan memberikan manfaat bagi rumah tangga. Di daerah perkotaan, pembuangan sampah seringkali menjadi masalah, oleh karena itu, limbah non-organik dapat disalurkan ke bank sampah, sementara limbah organik dapat didaur ulang menjadi kompos," ungkap Aning saat diwawancara pada Kamis, (14-12-2023)

Lebih lanjut, Abbad Hanif kembali menegaskan pentingnya pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai media pembuatan pupuk organik. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah harian rumah tangga di wilayah pariwisata Prawirotaman. "Kita menghadapi masalah dengan limbah rumah tangga seperti sisa makanan, sayuran, dan limbah taman yang menumpuk tanpa penanganan yang jelas. Oleh karena itu, kami memanfaatkan galon dan sisa limbah rumah tangga sebagai media untuk membuat kompos," jelasnya.

Sementara untuk proses pembuatannya, Abbad menjelaskan bahwa ia bersama timnya melakukan pendampingan langsung menuju rumah-rumah warga secara berkala. "Semoga dengan terselenggaranya program ini, masyarakat Prawirotaman lebih aktif dalam mengelola limbah galon plastik dan sisa limbah rumah tangga, misalnya dimanfaatkan untuk mengembangkan ide bisnis yang berkelanjutan sambil menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan di wilayah Prawirotaman." harapnya. (Doc)

uad.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun