Mohon tunggu...
Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Ahmad Dahlan Mohon Tunggu... Lainnya - Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

UAD dan Yayasan Darut Tauhid Bandung Tandatangani Perjanjian Kerja Sama

29 November 2022   10:14 Diperbarui: 29 November 2022   10:42 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sebelumnya Rektor IAIN Metro beserta rombongan teken MoU dengan UAD dalam hal pembinaan santri di pesantren mahasiswa, kali ini Ketua Yayasan Darut Tauhid (DT), Bandung, bersama pengurus lain yang berkunjung ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Kamis, (24-11-2022). Rombongan Yayasan Darul Tauhid diterima langsung oleh Kepala Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional (KKUI) beserta staf, Perwakilan Biro Akademik dan Admisi (BAA), serta beberapa pengurus Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan (Persada).

Gatot Kunta Kumara, S.T., M.M. selaku Ketua Yayasan DT beserta jajarannya menyampaikan rasa syukur, ucapan terima kasih, dan apresiasi yang kemudian dilanjut diskusi santai penuh keakraban. Ia berharap bisa belajar dan menimba ilmu serta pengalaman, mengingat DT baru 2 tahun ini mendirikan perguruan tinggi. Ia terinspirasi oleh Muhammadiyah yang memiliki ratusan perguruan tinggi.

"Masyaallah, bagi kami Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam yang paling baik dalam menggerakkan dakwah dalam bidang pendidikan dan kemasyarakatan. Di Muhammadiyah tampaknya tidak ada tokoh atau figur yang menonjol, tetapi memiliki sistem yang sangat baik. Salah satunya mampu mengelola lebih dari 170 perguruan tinggi," tutur Gatot.

Mewakili Mudir Persada yang masih ada tugas akademik di Malaysia, 3 pengurus Persada yaitu Safika Maranti, Diyan Faturahman, dan Mustofa Ahyar menyampaikan model pembinaan santri.

Disampaikan bahwa sejak tahun 2010, Persada telah melakukan pembinaan mahasiswa, tetapi karena keterbatasan ruang maka santri yang tinggal di dalamnya hanya berkisar 250-an, sehingga santri yang tinggal di dalamnya hanya 1 tahun atau 2 semester. Pada tahun 2020, Persada mekar menjadi 3 lokasi. Ada yang khusus membina santri tahfiz putri, ada yang khusus untuk mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI), dan pusatnya ada di kompleks Kampus IV UAD yang santrinya berasal dari berbagai program studi atau fakultas di UAD.

Selama di asrama mereka mendapat materi pembinaan seputar Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), pembiasaan adab dan bahasa, pelatihan soft skill, bimbingan baca, dan hafalan Al-Qur'an maupun hadis. Setiap santri mendapat pembimbing atau musyrif/ah dengan rasio 1:5, yakni 1 musyrif mendampingi 5 santri.

Berdasarkan jalur masuknya, mahasiswa atau santri yang tinggal di Persada dibagi menjadi 3 kategori. Pertama santri Beasiswa Program Misi (BPM) yaitu mereka yang mendapat beasiswa dari UAD sejumlah kurang lebih 80 anak, kemudian santri reguler yakni mereka yang kuliahnya bukan dari beasiswa, serta yang terbaru ialah santri Fakultas Kedokteran sejumlah kurang lebih 100 mahasiswa.

Menanggapi penjelasan dari Persada, Bendahara Yayasan DT, Jakaria Goro menanyakan tentang skema beasiswa di UAD serta permohonan agar alumni santri Darut Tauhid juga bisa diterima kuliah di UAD lewat jalur beasiswa.

Nanang Suwondo, M.Pd.Si. mewakili Kepala BAA menjelaskan lebih lanjut bahwa beasiswa di UAD terdiri atas beberapa macam. Ada yang namanya beasiswa BPM, beasiswa prestasi, dan juga beasiswa dari pemerintah yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP). Masing-masing memiliki persyaratan dan fasilitas yang berbeda.

Pertama, beasiswa BPM yang sudah ada sejak tahun 2007 ini terbagi menjadi 3 jalur yaitu BPM- Kader Persyarikatan (KP), BPM-HQ atau Tahfizul Qur'an, serta BPM-SSO atau Seni Sains dan Olahraga. Persyaratan umum ialah nilai rapor yang mencukupi, tes potensi akademik (TPA), pemahaman AIK, serta lulus wawancara. Adapun persyaratan khususnya, untuk BPM-KP ialah keaktifannya di organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah, dibuktikan dengan surat rekomendasi dari Ranting, Cabang, atau Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) setempat.

Adapun untuk jalur tahfiz minimal hafal 10 juz Al-Qur'an. Kemudian untuk jalur BPM-SSO, yakni asal ada bukti sertifikat kejuaraan, olimpiade, maupun karya tertentu. Fasilitas yang diperoleh antara lain bebas baya kuliah 8 semester, kecuali registrasi setiap awal semester sebesar Rp300.000,000. Masing-masing mendapat pembinaan, pelatih, dan monitoring evaluasi setiap akhir semester. Ketiga beasiswa tersebut mulai dibuka Januari hingga April mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun