"Menumbuhkan semangat di dalam diri bisa menjadi motivasi untuk meraih prestasi yang ingin dicapai. Dengan mengikuti kompetisi, banyak manfaat yang didapatkan, beberapa di antaranya bertambahnya ilmu dan eratnya rasa kebersamaan."
Ungkapan tersebut dilontarkan oleh Husnul Dzikri, mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika, Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia meraih berbagai prestasi di bidang olahraga bela diri taekwondo. Laki-laki asal "Tapis Berseri" Lampung tersebut mengatakan bahwa di balik prestasi yang berhasil ia raih, ada berbagai proses yang telah dilaluinya.
"Rutin berlatih sampai jenuh dan bosan melanda adalah hal yang lumrah dialami oleh atlet seperti saya."
Menyikapi rasa jenuh dan bosan itu, Husnul selalu berpegang pada kalimat, "Hasil usaha dan latihan keras selalu akan kembali kepada diri sendiri. Jadi, teruslah berlatih dan sadar kita ini bukanlah siapa-siapa!"
Husnul memilih bela diri taekwondo karena ia sangat menggemarinya. Menurutnya taekwondo adalah bela diri yang unik, salah satu keunikan yang paling terlihat ialah banyaknya unsur gerak kaki yang dipergunakan. Dari sanalah, taekwondo bisa dikreasikan dengan gerak freestyle dan berbagai koreografi yang keren.
"Semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) saya telah menggeluti bela diri taekwondo dan hingga saat ini," ujar Husnul.
Sebagai peraih medali perak pada ajang Prabu Taekwondo Challenge V 2022, Husnul mengungkapkan bahwa pada tahun 2021 lalu ia juga meraih gelar juara di ajang Taekwondo Wali Kota Cup 2021 Kridosono. "Bagi saya, penting untuk melakukan persiapan jauh sebelum mengikuti kompetisi, salah satunya dengan berlatih secara rutin dan menjaga kebugaran tubuh agar tetap prima."
Pandemi Covid-19 yang saat ini melanda tidak menjadi halangan untuk Husnul tetap rutin berlatih bela diri taekwondo. Meski waktu latihan di kampus terbatas, ia melakukan latihan rutin secara mandiri.
Dengan bersemangat, Husnul membagikan tips mengapa dirinya bisa memenangkan pertandingan dan keluar sebagai juara di beberapa kompetisi nasional. "Penting untuk mengetahui kemampuan lawan saat mengikuti kompetisi, lalu tumbuhkan rasa optimis dan tanamkan mental juara pada diri!"
Meski begitu, bukan suatu kemustahilan Husnul pernah mengalami kegagalan. Dari kegagalan yang dialami, ia bangkit lalu lebih giat belajar serta melakukan evaluasi agar dirinya menjadi lebih baik lagi.
"Pesan saya kepada teman-teman taekwondo lain di UAD, tetap semangat berlatih ada ataupun tidak adanya kejuaraan yang diikuti, karena persiapan diri sangat jauh lebih penting. Atlet UAD masih dan harus terus meraih juara di berbagai kompetisi," pungkas Husnul. (didi)