"Saya dan teman-teman yang baru langsung cair. Kami makan-makan, menari, menyanyi, bahkan ada doorprizenya juga. Ternyata setiap tahun ada tradisi seperti ini, dan saya sangat senang," ceritanya.
Ia juga berbagi rencana akhir tahun, di mana ia dan teman-teman magang lainnya akan mengunjungi Teamlab Future Park, salah satu destinasi populer di Jepang saat ini.
Sebagai peserta magang, Kadiva sudah menerima gaji pertama yang ia manfaatkan dengan bijak. Sebagian uang ia gunakan untuk membeli pakaian khas Jepang, membayar biaya kuliah, menabung untuk program NERS, serta memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, tantangan tetap ada, terutama soal transportasi. Kadiva bercerita bahwa taksi menjadi pilihan termudah untuk bepergian, tetapi biayanya cukup mahal. Untungnya, untuk perjalanan sehari-hari ke rumah sakit, ia sudah dibekali sepeda.
"Di Jepang, orang-orangnya lebih suka jalan kaki atau naik sepeda. Tapi saya baru tahu kalau di sini tidak boleh berboncengan karena dianggap berbahaya," tambahnya.
Pengalaman magang ini telah membuka wawasan baru bagi Kadiva. Ia kagum dengan kedisiplinan, sopan santun, dan kebersihan yang diterapkan masyarakat Jepang. Semua itu menjadi pelajaran berharga yang ia bawa dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah menyelesaikan program magangnya, Kadiva bercita-cita kembali ke Jepang untuk bekerja sebagai perawat.
"Memang jadi perawat di Jepang itu tidak mudah, tapi saya percaya kalau ada niat, pasti ada jalannya," ujarnya penuh semangat. Â
Dua bulan di Jepang telah memberi banyak kesan mendalam bagi Kadiva. Mulai dari pengalaman bekerja, eksplorasi budaya, hingga momen-momen kecil seperti belajar naik sepeda sendiri di tengah kota.
"Magang di Jepang ini bukan hanya tentang pekerjaan, tapi juga tentang belajar bagaimana menjalani hidup dengan lebih mandiri dan teratur. Satu tahun di sini, saya yakin akan jadi pengalaman yang tidak terlupakan," pungkasnya.
Rektor Universitas Harapan Bangsa, Dr. Yuris Tri Naili, S.H., KN., M.H., menyampaikan rasa bangga terhadap para mahasiswa yang mengikuti program magang ke Jepang. "Mahasiswa yang berangkat ke Jepang adalah contoh nyata bagaimana mahasiswa kita mampu bersaing di kancah internasional. Program ini bukan hanya untuk memperkaya pengalaman kerja, tetapi juga membangun karakter mahasiswa agar lebih mandiri, disiplin, dan berwawasan global," ungkapnya.