Cerita Pawestri Winara Adibah Saat Magang di Jepang
PURWOKERTO - Pawestri Winara Adibah. Mahasiswa Universitas Harapan Bangsa (UHB) asal Tangerang ini, punya banyak cerita seru dari pengalamannya saat magang di Osaka, Jepang. Mulai dari menangani pasien lansia, ikut festival khas Jepang, sampai cosplay jadi drakula di Halloween, menjadi pengalaman hidup yang akan selalu dikenang - Winara, panggilannya.
Winara menceritakan awal mula berkuliah di UHB. Ya, mahasiswa semester 5 ini awalnya mendapat rekomendasi dari keluarganya untuk kuliah di UHB. Meski besar di Tangerang, Winara merupakan putri kelahiran Banjarnegara, sehingga memang sangat dekat dengan UHB.
"Lalu saya cari-cari tentang UHB di internet. Ternyata ada program Magang Jepangnya. Jadi karena dapat dorongan juga dari mama, jadi saya putuskan kuliah di UHB," ungkap putri dari pasangan Winasroh dan Fatiah ini.
Saat awal masuk UHB, Winara langsung menetapkan tujuannya untuk mengikuti Program Magang Jepang dari UHB. Oleh karenanya, WInara langsung memilih kelas Bahasa Jepang sebagai kegiatan intrakurikuler di kampus. Lalu saat tahu ada pembukaan pendaftaran mahasiswa untuk magang ke Jepang, tanpa pikir panjang, Winara langsung daftar, meski awalnya sempat deg-degan.
"Lumayan deg-degan, karena prosesnya panjang. Mulai dari tes kesehatan dulu, lalu tes wawancara. Lalu tinggal di asrama selama kurang lebih tiga bulan buat persiapan. Awalnya sempat nggak yakin, tapi mama selalu support. Jadi, ya maju terus saja!" cerita putri kelahiran Banjarnegara, 27 Maret 2004.
Selama di Jepang, Winara bekerja di fasilitas kesehatan untuk lansia. Salah satu pengalaman paling berkesan buatnya adalah saat pertama kali melihat luka baring secara langsung.
"Biasanya kan cuma tahu teori di kelas. Pas lihat langsung, rasanya agak ngeri, tapi ini jadi pengalaman baru dan pertama kalinya untuk saya," ujarnya.
Meski kadang harus sabar menghadapi pasien yang rewel, Winara merasa pekerjaan ini tidak membuatnya bosan. Apalagi, gaji yang diterima bisa ia tabung buat pendidikan NERS nanti, selain untuk kebutuhan sehari-hari.
Budaya Jepang yang unik jadi salah satu hal yang bikin Winara betah. Salah satunya adalah momen Halloween di rumah sakit tempat ia bekerja. Bersama teman-temannya, Winara mendandani para lansia dengan kostum hantu, bahkan ia sendiri tampil sebagai drakula lengkap dengan tanduk.
"Seru banget! Lansianya juga kelihatan happy. Ini pertama kalinya saya ikut Halloween dan langsung totalitas!" ceritanya sambil tertawa.
Selain Halloween, Winara juga ikut festival musim panas atau Matsuri. Dengan memakai yukata, ia menari bersama iringan musik tradisional Jepang. "Wah, rasanya kayak orang Jepang beneran. Ditambah lagi ada stand makanan gratis. Seru banget!"
Di waktu senggang, Winara juga sering menjelajahi Osaka. Ia sempat mampir ke Namba, Dotonbori, sampai tempat viral di TikTok, Hozengi, yang ternyata adalah kuburan.
"Nah waktu ke Hozengi ini kirain tempat wisata seru, eh pas sampai cuma lihat batu nisan dan orang doa. Walau sedikit lucu kalau diceritakan, tetap jadi cerita seru. Ini jadi pertama kalinya saya jadi korban TikTok," kenang Winara sambil tertawa.
Soal kuliner, Winara juga nggak ketinggalan mencoba ramen terkenal Ichiran Ramen yang pernah dimakan member Seventeen. "Kuahnya enak banget! Selain itu, saya juga suka sushi diskonan di supermarket, lumayan buat hemat," ujarnya.
Meski begitu, Winara masih punya beberapa impian yang belum kesampaian, seperti main salju dan mengunjungi Universal Studios Jepang atau Disneyland.
Sebagai pecinta kopi, Winara mengaku punya kebiasaan unik. Ia selalu membawa kopi buatan sendiri setiap pergi kerja. "Kalau nggak ngopi, pasti ngantuk, terutama pas nemenin lansia nonton TV atau karaoke. Tapi karena sering sibuk, jadinya jarang sempat ngopi di kantor," ungkapnya.
Selama magang, Winara belajar banyak hal, termasuk menghadapi sifat orang Jepang yang dikenal tatemae---baik di depan, tapi suka ngomongin di belakang. Meski begitu, ia tetap fokus pada hal-hal positif.
"Awalnya rikuh, tapi lama-lama terbiasa. Bahkan penanggung jawab ruangan saya itu baik banget, suka ngajarin banyak hal tentang keperawatan," katanya.
Dari Jepang, Winara tidak hanya pulang dengan tabungan, tapi juga segudang pelajaran hidup. "Saya jadi lebih sabar, mandiri, dan terbuka sama budaya baru. Buat saya, magang ini bukan cuma soal kerja, tapi perjalanan hidup yang bikin saya lebih percaya diri," tutup Winara.
"Kalau punya mimpi, kejar saja. Jangan takut gagal, karena pengalaman itu nggak akan sia-sia!" pungkasnya.
Rektor Universitas Harapan Bangsa, Dr. Yuris Tri Naili, S.H., KN., M.H., turut memberikan apresiasi kepada seluruh mahasiswa UHB yang tengah menjalani Program Magang Jepang. Menurutnya, program ini menjadi peluang bagi mahasiswa untuk merasakan suasana kerja dengan lingkup internasional.
"Program magang ke Jepang ini adalah salah satu bentuk komitmen kami untuk membuka peluang global bagi mahasiswa. Melalui pengalaman ini, mereka tidak hanya belajar bekerja di lingkungan internasional, tetapi juga membangun karakter, kemandirian, dan keterampilan yang siap bersaing di dunia kerja," ungkap Dr. Yuris.
Ia berharap pengalaman seperti ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk berani bermimpi besar dan mengambil langkah nyata untuk mewujudkannya.
"Kami di UHB akan selalu mendukung mahasiswa kami agar terus berkembang dan membawa nama baik kampus di tingkat internasional," tambahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H