S1 Hukum Universitas Harapan Bangsa melaksanakan Seminar pada hari Sabtu, 05 Agustus 2023.
Purwokerto (07/08/2023) -- Salah satu permasalahan penting bangsa Indonesia saat ini ialah maraknya sikap apatis dari kaum muda terhadap dunia politik. Untuk menanggapi hal tersebut, Komunitas Kajian dan Penulisan Prodi        Seminar dilaksanakan bertempat di Laboratorium komputer Kampus 2 yang berada di Karangklesem. Dengan mengangkat judul "Esensi Hak Pilih Sebagai Hak Konstitusional Bagi Generasi Zilenial dalam Pemilihan Umum 2024".
        Pembicara dalam seminar tersebut ialah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Imam Arif Setiadi, M.Si, Akademisi dan Pengamat Penyelenggara Pemilu sekaligus Kaprodi S1 Hukum UHB Alan Bayu Aji, S.H, M.H, Presiden BEM Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Bagus Hadikusuma, dan Presiden BEM Universitas Harapan Bangsa (UHB) Ummu Habibah Azalia. Untuk peserta, seminar ini dihadiri oleh berbagai unsur yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) beberapa Universitas dan organisasi kemahasiswaan di Purwokerto.
        Sebelum pelaksanaan seminar, Dekan Fakultas Sosial UHB Alfizi, S.E, M.M menyampaikan mengenai pentingnya pemilu, salah satunya untuk pemuda dapat bergerak dan belajar.
        "Pemilu itu kan bagaimana anak mudanya dapat bergerak dan belajar", ujarnya.
        Pada pelaksanaan seminar, pemateri secara bergantian menyampaikan materinya. Materi pertama disampaikan oleh Akademisi dan Pengamat Penyelenggara Pemilu Alan Bayu Aji, S.H, M.H. Alan menyampaikan tentang peluang generasi muda dalam pemilu, karena pada tahun ini pemilih muda adalah pemilih yang paling mendominasi dibandingkan dengan orang tua.
        Dirinya juga menyampaikan beberapa rekomendasi evaluasi, untuk pemilu, partai politik, dan juga pendidikan politik kepada masyarakat oleh pihak terkait.
        "Pemilih muda saat ini mendominasi. Pemilu 2024 ada di tangan kita (pemuda)", ujar kaprodi S1 Hukum UHB ini.
Ketua KPU Banyumas, Imam Arif Setiadi, M.Si. menyampaikan bahwa Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045 ditentukan oleh pemuda saat ini yang nantinya pada tahun itu akan memimpin. Sejak tahun 2019, KPU telah mempersiapkan pemuda yang paham tentang pemilu melalui berbagai program yang diselenggarakan seperti sekolah politik. Imam juga menyampaikan pentingnya peran kaum muda dalam pemilu, seminimalnya dengan mengambil peran sebagai pemilih.
"Pemuda harus bisa menolak money politik. Karena salah satu target KPU Banyumas adalah pemilu yang bebas money politik, pemilu yang beradab. Dan juga peran kaum muda untuk berkontribusi dalam pemilu yang beradab", ungkap pemerhati budaya Banyumasan ini.
Presiden BEM UHB, Ummu Habibah Azalia menyampaikan tentang peran generasi Zillenial dalam pemilu 2024. Ia menyampaikan bahwa generasi muda merupakan subjek penentu kesuksesan pemilu. Dikarenakan kaum muda merupakan pelaksana jantung demokrasi.
"Generasi Zillenial harus berpartisipasi aktif (sebagai pemilih) dan juga (melakukan) pengawasan (pelaksanaan pemilu). Dikarenakan kita adalah harapan bangsa untuk meneruskan keaktifan politik", ujar mahasiswa S1 Hukum ini.
Bagus Hadikusuma, Presiden BEM Unsoed ini menyampaikan mengenai pentingnya kaum muda mengerti dan memahami tentang sistem pemilu yang ada di Indonesia. Oleh karenanya, kaum muda harus cerdas dan tuntas memahami fungsi dan tujuan pelaksanaan pesta demokrasi.
"tanggal 14 februari (2024) bukanlah hari valentine, tapi hari menentukan nasib bangsa", ujar Bagus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H