Lebih lanjut, Alfizi menjelaskan untuk penyesuaian kurikulum yang dilakukan, juga tetap mempertimbangkan beberapa faktor eksternal seperti kebutuhan tenaga kerja dari para stakeholder, serta penyesuaian terhadap aturan dan kebijakan baru dari Kemendikbudristek dan Ditjen Dikti, seperti Kurikulum Merdeka Belajar, serta kurikulum yang berbasis OBE (Outcome-Based Education).
"Pertimbangan di dunia industri atau dunia kerja juga menjadi salah satu pedoman dalam penyesuaian kurikulum ke depannya. Kurikulum yang dibuat harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan Iptek yang berbasis IT," jelasnya.
"Bisa dikatakan faktor eksternal untuk penyesuaian kurikulum nanti, juga menjadi upaya pemetaan karir untuk masing-masing program studi. Harapannya, para lulusan UHB nantinya sudah memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan jenjang karir dibutuhkan insdustri kerja," imbuhnya.
Alfizi menjelaskan, untuk saat ini Fakultas Ilmu Sosial UHB memiliki empat Program Studi, yakni Program Studi S1 Hukum, Program Studi S1 Akuntansi, Program Studi S1 Manajemen, dan Program Studi S1 Bahasa Inggris.
"Nantinya kurikulum yang baru tersebut akan diterapkan di masing-masing program studi untuk mahasiswa tahun ajaran 2023/2024. Sementara untuk mahasiswa angkatan lama masih menggunakan kurikulum yang berjalan saat ini," kata dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H