Mohon tunggu...
Raka
Raka Mohon Tunggu... Project Manager -

Nama populernya: Raka Okre. Pribadi yang menyenangkan, selalu optimis, konsisten, pendengar yang baik juga penyayang

Selanjutnya

Tutup

Money

Kemasan Unik, Banyak yang Melirik, Profit jadi Naik

5 Desember 2015   02:49 Diperbarui: 5 Desember 2015   03:11 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak berniat promosi, sekedar sharing & hearing lho...

Siapa yang tidak tertarik untuk melirik akan sesuatu tidak biasa? Ambil contoh; "kemasan minuman" yang umumnya menggunakan gelas kaca atau cup/botol plastik mungkin sudah biasa bahkan tidak menarik lagi... #nenek-nenek juga tahu ;)

Kembali ke dapur revolusi:

Lain halnya jika kemasan tersebut menggunakan jenis kantongan polosan transparan yang dapat berdiri menggunakan perekat (clear stand-up pouch with ziplock) dan diberi sentuhan artistik printing, tentu seperti pada judul saya plus "ciamik soro" lihat aja disini

Beberapa orang dibelahan yang enak...uppsstt! Melakukan percobaan yang tidak lazim bahkan dapat stempel "ngawur bin tewur." Pasalnya kemasan jenis ini umumnya untuk "dried food" (makanan kering) dapat juga digunakan untuk kemasan; jam tahan air bahkan ada yang untuk mengemas pakaian dalam...kok bisa? Ngga usah kaget gitu...biasa aja ya beib ;) monggo diintip disini

Fenomena latah "mengikuti sesuatu yang umum" bukanlah sebuah kebetulan, lebih pada kesengajaan! Jika banyak pelaku usaha menggunakan kemasan jenis ini untuk produk makanan kering, maka sampai datangnya "nabi ucok" ya tetap aja dipakai walau monoton eh ujung-ujungnya berkompetisi tidak sehat (harga jual dibuat murah) dengan mengabaikan kualitas....hayah :(

Banyak pelaku usaha; baik itu perorangan, rumah-tangga, UKM, jasa maklun (OEM) bahkan pabrikan terbilang unik...sebagian besar bahagia mengucapkan mantera; "Cari yang murah (kemasan, bahan baku, dll) biar cepat laku."

Kata saya; "Apanya yang cepat laku? Lah kemasannya aja acak-kadut, rasanya sombrero bahkan penempatan produk terhalang kaleng kerupuk." Fakta bok ;)

Dan menurut pengalaman Raka Okre, seni menjual ada empat pilar utama; produk (product), kemasan (packaging), desain (desgin), penamaan (brand)...sampai dengan hari ini pelaku usaha di sekitar kita masih belum memahami hal ini, masih ter-sihir soal modal dan teman-temannya...masak sih? Dibilangin kok ngeyel ;)

Selanjutnya; "Ganti dong manteranya biar tambah sakti ya pak/bu/mas/mbak/om/tante/opa/oma...semua orang punya NIAT buka usaha, tapi hanya sedikit yang MINAT dengan usaha yang dijalaninya." "Ini kunci sukses juga kualitas produk dan rekomendasi (biasanya WoM = word of mouth)."

Nah teman-teman, ubah ya cara kita berpikir dan perbanyak aksi #biar ga masuk RS Jiwa ;)
Masih aja penasaran dengan kemasan unik? Klik aja disini ya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun