Mohon tunggu...
Unik Setyorini
Unik Setyorini Mohon Tunggu... Guru - Guru/SMK Negeri 1 Sale

Saya pribadi yang supel dan sedikit perfeksionis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Virtual Lab "Phet" dalam Pembelajaran Fisika yang Menyenangkan

9 Juni 2023   14:40 Diperbarui: 9 Juni 2023   14:44 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses pembelajaran selama ini masih didominasi oleh guru sehingga belum memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikir. Cara guru mengajar yang hanya satu arah (teacher centered) menyebabkan penumpukan informasi atau konsep saja yang kurang bermanfaat bagi siswa. 

Guru selalu menuntut siswa untuk belajar, tetapi tidak mengajarkan bagaimana siswa seharusnya belajar dan menyelesaikan masalah. Berlakunya kurikulum merdeka menuntut perubahan paradigma pembelajaran salah satunya adalah pembelajaran yang berpusat pada guru beralih pada siswa (student centered). Tetapi, masalah lain pun muncul dikarenakan jumlah alat praktikum yang masih terbilang minim yang membuat siswa, kurang bersemangat dalam melakukan kegiatan praktikum, hal ini dikarenakan ketika melakukan praktikum harus bergantian satu teman dengan teman yang lainnya.

Jadi, untuk mengatasi hal tersebut, maka apa yang harus kita lakukan sebagai pendidik????

Berdasarkan pengalaman pribadi, penulis mencoba menggunakan model pembelajaran dengan mengunakan media visual berupa youtube, untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, dengan asumsi siswa mampu menerima pembelajaran yang kita berikan, tetapi masih banyak siswa yang kurang memahami penjelasan melalui media visual berupa youtube dan masih kesulitan untuk mengikuti penjelasan materi melalui youtube walaupun sudah diulang dan diputar berkali-kali. Sebagai pendidik tentunya kita tahu memang latar belakang dari siswa sangat beragam dan berbeda-beda kebutuhannya. Tentunya kita harus bisa memberikan pembelajaran klasikal yang disesuaikan dengan kemampuan klasikal siswa, dimana memperhatikan kemampuan anak yang cepat dan lambat dalam menerima penjelasan materi.

Lalu apa yang harus kita lakukan para sahabat pedidik...? nah sedikit saran berdasarkan pengalaman penulis sebagai pendidik di SMK Negeri 1 Sale Kabupaten Rembang yang banyak sekali halang rintangnya, yang penulis lakukan adalah menggunakan virtual lab "phet". Dengan menggunakan virtual lab "phet", dapat melakukan praktikum fisika secara virtual, sehingga para siswa dapat praktik secara mandiri maupun berkelompok. Nah dengan hal ini pendidik dapat dengan leluasa menggunakan strategi pembelajaran yang diinginkan. 

Pendidik dapat menggunakan berbagai model, pendekatan, metode, media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Misalkan ada pertanyaan "bagaimana jika menggunakan metode diskusi kelompok? Apakah tetap masih bisa berjalan?" jawabannya adalah sangat bisa. Karena dengan menggunakan virtual lab tersebut, siswa dapat leluasa mencoba berbagai macam praktikum yang ada di virtual lab tersebut. Sehingga akan menumbuhkan rasa senang siswa terhadap materi yang kita berikan.

Dengan menggunakan media virtual lab tersebut, dapat sedikit membantu terutama dalam belajar Fisika dalam mata pelajaran IPAs. Jika ada solusi lain dari teman-teman pendidik sekalian dimohon untuk memberikan sarannya demi membangun pendidik dan siswa di era milenial menuju pendidikan abad 21 dan masa depan yang serba virtual.

Penulis

Unik Setyorini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun