Mohon tunggu...
Unik D.L.
Unik D.L. Mohon Tunggu... -

Jadikan perjalanan ini indah dan penuh warna

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kursi Kosong

4 April 2018   23:13 Diperbarui: 4 April 2018   23:33 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hiruk pikuknya hari

Di tengah teriknya panas mentari

Semua mata memandang kedepan

Dengan tatapan menerawang

Ada yang penuh harap berlarian untuk menjangkaunya

Ada yang memegangnya dengan erat agar tak seorangpun mendapatkan kecuali dirinya

Ada yang bertepuk tangan ketika yang artis yang diunggulkan sedang berjuang

Ada yang tertawa sambil mengacungkan telunjuk ketika idolanya terpeleset

Ada yang berusaha mengangkat dan menjatuhkannya agar tak seorangpun memakainya

Ada yang menempatinya seolah tidak ternilai harganya

Ada yang menjadikannya sebuah tujuan untuk menjadi artis dalam drama

Ada yang berlari menjauh bahkan takut untuk melihatnya

Ada yang menjadi kejam dan menyakiti orang disekitarnya hanya untuk merasakan kenyamananya

Biarkan kursi kosong itu tetaplah kosong

Karena siapapun yang mendudukinya akan celaka

Kecuali dia yang telah mempunyai makna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun