Mohon tunggu...
Unik D.L.
Unik D.L. Mohon Tunggu... -

Jadikan perjalanan ini indah dan penuh warna

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

"Bagus itu..!" Positif dan Sebaiknya Lebih Bijaksana

16 Desember 2016   22:11 Diperbarui: 16 Desember 2016   22:25 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ada sebuah cerita yang dibagikan oleh seorang teman di media sosial tentang seorang guru yang bernama Pak Bagus, yang dalam segala situasi dia selalu mengatakan : “Bagus itu….!”.

Cerita tersebut menuai tanggapan yang cukup hangat dan hampir semua orang mengakui bahwa cerita tersebut pantas ditiru. Karena guru tersebut selalu berpikir positif dalam segala hal.

Kata - kata yang sering disampaikan sebagai respon positif atas cerita orang lain atau pendapat orang lain, misalnya :

·        Good!

·        Bagus!

·        Great!

·        Bagus sekali!

·        Menarik!

·        Excellent!

Dan masih banyak lagi ungkapan positif yang bisa kita berikan.

Membiasakan diri memberikan respon positif kepada orang lain itu sangat sulit.

Misalnya :

·        Sudah capek-capek mengerjakan suatu pekerjaandan kemudian dikritik oleh rekan kerja atau atasan yang mungkin penyampaiannyakurang enak didengar. Kata pertama yang terbersit biasanya :

o  ”Sialan!…sudah capek-capek kerja masih gak benerjuga.”

o  “Ngomong doang sih enak!”

o  “Huuh…menyebalkan!”

Memerlukan kerendahan hati ketika kita harusmengucapkan:

o  “Bagus sekali masukan Anda, belum terpikir oleh saya sebelumnya.”

o  “Bagus sekali masukannya, untung diingatkan.”

 

·        Ada teman berbuat usil dengan mencoret-coretbaju kita, secara spontan kita akan mengatakan:

o  “Kurang ajar!”

o  “Awas kamu ya..!”

Memang kita harus mengubah mindset kita untuk bisamengatakan:

o  “Bagus itu …coba kalau dituangkan dalam kanvas, pasti akan lebih indah.”

·        Saat kita sedang sakit, kita bisa berpikiran positif  “Bagus itu, jadi kita bisa istirahat”

·        Anak kita tidak naik kelas, dari pada terus-menerus memarahinya maka bisa berpikir positif : “ Bagus itu, jadi dikasih kesempatan untuk mengulang dan mendapatkan nilai yang lebih baik.”

 

Ungkapan “Bagus itu…!” tidak serta-merta bisa digunakan di segala situasi.

Pada situasi yang tepat baru pantas untuk memberikan ucapan itu.

Contoh ungkapan yang tidak tepat diberikan ketika kata tersebut kita sampaikan pada teman yang sedang mengalami kesusahan atau mengalami musibah atau sedih.

Misalnya :

o  Ada teman yang sedang sedih karena saudaranyameninggal, maka tidak tepat apabila kita sampaikan seperti ini:

” Bagus itu…, jadi saudaramu sudah tidak merasakan sakit.”

Maksudnya memang baik, tetapi bisa membuat yangsedang bersedih menjadi marah dan merasa bahwa kita senang akan penderitaan yang dialami teman kita dan bisa membuat persahabatan menjadi renggang atauputus.

Ungkapan yang lebih tepat adalah” Turut berdukacita, yang tabah ya…”

o  Sahabat kita bercerita bahwa dia sedang mengalami kehilangan sepeda karena dicuri. Apabila kita sampaikan seperti ini:

“Bagus itu…jadi kamu bisa jalankaki ke sekolah.”

Ungkapan seperti itu bisa diterima dengan baik apabila sahabat kita tersebut sudah kenal baik dengan kita dan suasana hatinya tidak dalam keadaan kalut. Namun apabila masih dalam suasana yang kalut maka bisa-bisa akan jadi berantem atau bermusuhan.

o   Teman kita bercerita dengan bangganya bahwa dia baru saja menyontek di kelas dan mendapatkan nilai yang bagus. Apa yang akan terjadi apabila kita menyampaikan seperti ini:

“Bagus itu…bagaimana caranya agartidak ketahuan?”

Dengan begitu kita akan mendukungperbuatan yang tidak baik dan membuat perbuatan menyontek semakin merajalela.


Ungkapan positif sebaiknya disampaikan pada saat yang tepat dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

o   Merupakan kata-kata untuk menghibur atau memberi semangat

o   Sebagai sarana untuk memberi dukungan ke hal-hal yang baik

o   Melihat suasana hati yang akan mendengarnya, agar apa yang kita sampaikan tidak akan diterima sebagai penghinaan atau menimbulkan percekcokan.

Meskipun kata-kata sederhana,  apabila kita sampaikan pada saat yang tepatakan menjadi sangat bermakna. 

Jadi kita harus lebih bijaksanadalam berkata-kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun