Seorang pengagum cinta berkata:
“Cinta itu adalah perasaan yang menggebu
meledak...
yang membuat kita terpana
tanpa mampu menolaknya terhadap seseorang
untuk memberikan lebih.”
Ada seorang Ibu yang mengatakan :
“Cinta tidak datang tiba-tiba
cinta datang seiring dengan perjuangan
ketika seorang anak lahir hingga dewasa
untuk bisa tetap mendengarkan kata-katanya”
Bagi seorang anak dihadapan bapanya :
“Cinta adalah ketika seorang anak meminta kepada bapanya
dan mengabulkannya.”
Seorang anak kecil mengganggap cinta itu ada
ketika orang tuanya membelikan mainan
dan menuruti keinginannya.
Sepasang suami istri merasakan cinta :
ketika mereka bisa mempertahan cincin yang ada di jari manis
tetap terpasang sampai akhir hayat.
Seorang pengemis di lampu merah pun bisa merasakan cinta :
ketika koin-koin bergemerincing masuk ke dalam kantong
diiringi dengan senyuman.
Pengendara motor yang tidak membawa perlengkapan SIM
tanpa helm atau STNK
melintasi di depan petugas polisi lalu lintas
dan tidak ditangkap
itulah “cinta”.
Ketika seorang anak yang belajar rajin
mendapatkan nilai yang baik
menganggap itu semua karena "Cinta".
Bahkan yang tidak belajar pun
juga mendapatkan nilai yang baik
merasa mendapatkan "Cinta".
Meskipun belajar rajin
ataupun tidak belajar sama sekali
sehingga mendapatkan hasil yang tidak memuaskan
maka semua itu terjadi karena "Cinta".
Apabila ada seorang laki-laki
yang sedang mengejar seorang gadis
dia mengartikan: “Cinta sebagai ketertarikan pribadi untuk saling memiliki”.
Seseorang dalam kesadaran yang lebih mendalam
atau karena keterbatasan diri
akan mengutamakan cinta tanpa harus memiliki.
Pembantu rumah tangga di sebelah rumah yang sedang jatuh cinta
merasakan berbunga-bunga
sesekali dibawakan martabak oleh orang yang sedang dikaguminya…
padahal maksud lelaki yang tinggal ngekost di sebelah rumah majikannya :
“Lumayan…berbekal martabak dua puluh ribu maka bisa nitip cucian selama sebulan…”
Seorang karyawan memasuki ruangan rapat yang sudah berisi teman-temat sejawatnya dan berkata:
“Selamat Pagi…!!”
Dan disambut dengan ucapan : “Selamat Pagi juga…!!” maka disitulah ada cinta.
Di pagi hari seorang pekerja kantoran bangun kesiangan
berlari mengejar angkutan umum
melupakan bekal yang sudah disiapkan istrinya
karena jalanan macet kemudian turun dari bis
untuk memanggil ojek sambil mengatakan :
“Bang, nggak usah pake rem ya…!!”
kemudian sampai di kantor masih bisa absen kemudian tersenyum
“Ohh…akhirnya…belum terlambat.”
“I love it…”
Seorang biarawan mengatakan :
“Cinta itu adalah anugerah yang tidak bisa dimengerti dan hanya bisa dirasakan”
Apakah sebenarnya itu Cinta?
Kataku:
“Cinta adalah ketika Anda dan saya bangun pagi dalam hening
tertunduk dalam ucapan syukur pada Sang Pencipta
untuk menyerahkan segalanya
pada kekuatan yang disebut Cinta”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H