Mohon tunggu...
Qoni A Rosta
Qoni A Rosta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Catatan Gadis #1

2 Desember 2016   08:42 Diperbarui: 2 Desember 2016   08:50 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     “Sip, istirahat gih bentar lagi kuliah”

Gue bersyukur masih ada kawan yang bisa bikin semangat setiap gue jatuh, gak bosen nasehatin gue meski gue ujung-ujungnya tetap saja seperti yang lalu, masalah hati mah siapa yang bisa ngelawan. Kalo udah keadaan seperti ini, fokus aja gue gak bisa apalagi gue mau ngerjakan tugas. Yang gue rubah hanya sekitar kegiatan dan menahan amarah, merubah diri agar lebih baik dan bisa terlaksana meski hanya sedikit. Bukan mau sombong sih, Cuma sebagai bentuk ajaran saja ketika kita jatuh dan hal yang paling gue ingat adalah kesalahan, dari kesalahan itu gue merubah diri agar gue bisa lebih baik lagi, dari segi ibadah sholat, baca al-quran, sering cari kegiatan yang lebih bermanfaat semisal keperpus serasa lebih enjoy dijalani. Dan gak lupa meminta ampun atas kesalahan yang telah diperbuat sebelumnya.

Dan gak henti-henti terniang dalam pikiran “mungkin dia sudah benar-benar pergi” miris nih hati. Tapi gue harus kuat, gue harus tabah, gue harus jalani karena masa depan gue insyaalloh masih panjang kecuali tuhan tiba-tiba jemput ajal gue. Terahir gue bicara sama si dia,

    “Sorry, gue belum bisa bikin ellu percaya lagi”

    “Iya gapapa”

     “Tapi gue gak Cuma sampai saat ini doang, jangka panjang gimana? Meski ellu udah pergi setelah ini”

     “Iya jangka panjang aja”

Oh God, apa gue percaya akan kata itu sedangkan udah jelas dia pergi dan gue juga udah gak pernah tau dia. Penguat gue satu, cukup gue sayang dan berbenah diri dari sebelumnya gak peduli dia bagaimana. Saat tuhan lebih tau segala yang gue pikir dan apa yang terlantun disetiap doa, pasti akan hadir hadiah yang tidak terkira.

     “Ctarrrrr....”suara pecahan kaca jatuh

     “Aduh kakak, tangan ellu nakal banget yah kalo lagi ngorok”

     “Apaan sih?” molet-molet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun