Agar kidung malamku bukanlah sebuah tangisan kecil
Yang berkisah tentang malam yang selalu taburkan sunyi
Pada bentang jarak yang begitu hampa dan meretas sukma
~
Betapa angkuhnya ‘takdir’ di hari terakhir kebersamaan
Tak bisakah aku memohonnya untuk tinggal walau sejenak?
Hanya sebatas menitip salam perpisahan yang amat panjang
Sampai-sampai tegarku rapuh, dan takdirlah yang membuatnya runtuh
~
Mestinya, “dulu” kau ajari aku tentang filsafat ketabahan
Agar aku mampu memaknai tentang arti sebuah “kehilangan”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!