Mohon tunggu...
Halim Malik
Halim Malik Mohon Tunggu... Administrasi - Pendidik

HUMBLE

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selaksa Munajat-Kupinta Tiada Terkira

24 Juli 2012   20:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:40 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serupa awan dengan beban rintik yang selalu tercurah

Biarkan semua rasaku menyebar dan menyentuh-Mu

Segala do’a aku kumpulkanbersama aneka nada

Ke samudera tafakur di Ramadhan-Mu

.

Di Ramadhan kali ini…

Hatiku yang kosong tersedu untuk menggapai ampunan-Mu

Bergema dan melebur dalam linangan air mata penyesalan

Melodi dosa kemarin, terhimpun dalam hatiku yang ketakutan

Karena perintah dan larangan-Mu yang sempat terabaikan

.

Tatkala kupandang langit yang memerah dengan fajar di penghujung imsak

Aku tersentak sadarakan akhir dari waktuku nanti

Bahwa kelak kedirianku dalam genggaman-Mu jua

.

Di Ramadhan kali ini…

Aku datang padamu dalam keheningan

Terbangun dalam lelap saat hatiku gentar

Aku bertarung dengan sisa-sisa hayatku yangsebagian telah runtuh

Rasanya tak cukup amal yang bisa aku lakukan untuk-Mu

Untuk menebus segala khilaf dan salahku

.

Ya… Rabbku!

Betapa besar ketakutanku

Saat kutatap cermin diriku

Yang kemarin berenang di pantai dunia

Dan sering melampaui batas kodratku sebagai manusia

.

Ya …Rabbku!

Di ramadhan ini…

Aku bersimpuh mohon magfirah-Mu

Mengharap sentuhan rahmat-Mu

Ibarat kelopak bunga menunggu angin mendesah

Lewat tasbih yang mengembara ke balairung Arsy-Mu

Mendamba Fitrah diIdulFitri

.

Wahai Zat pemilik takdir

Rencana-Mu indah tiada terduga

Selaksa munajat kupinta tiada terkira

.

Wahai Zat pemilik cahaya

Percikkan sejumput pijar yang akan menjadi pelita

Tunjukkan jalan-Mu yang memendar nyala terang

Menuju titian di gerbang keabadian

Amien…..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun