Pernahkah kamu merasa gelisah saat melihat teman-temanmu sedang liburan di tempat yang eksotis, atau ketika mereka mengunggah foto makanan yang terlihat sangat menggugah selera? Atau mungkin kamu sering merasa perlu terus-menerus memeriksa notifikasi media sosial untuk memastikan tidak ketinggalan informasi terbaru? Jika iya, bisa jadi kamu sedang mengalami Fear of Missing Out atau FOMO.
Menurut penelitian Pew Research Center (2018), FOMO adalah fenomena yang semakin umum di kalangan pengguna media sosial, terutama di kalangan anak muda. FOMO merupakan perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang sedang dialami orang lain. Di era digital seperti sekarang, FOMO semakin mudah dirasakan karena kita terus-menerus terpapar kehidupan orang lain melalui media sosial. Padahal, membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain hanya akan membuat kita merasa tidak cukup baik dan memicu perasaan iri.
Mengapa FOMO Berbahaya?
Riset dari American Psychological Association (2018) mengungkapkan bahwa FOMO bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental kita. Beberapa dampak negatif FOMO antara lain:
Stres dan kecemasan: Studi University of Missouri (2019) menunjukkan bahwa terus-menerus merasa harus mengikuti tren atau standar yang ditetapkan orang lain bisa menyebabkan stres dan kecemasan yang berkepanjangan.
Kurang tidur: Kebiasaan memeriksa ponsel sebelum tidur atau tengah malam untuk melihat notifikasi media sosial bisa mengganggu kualitas tidur.
Depresi: Penelitian menunjukkan bahwa perasaan tidak bahagia dan tidak puas dengan hidup sendiri bisa memicu depresi.
Hubungan sosial yang terganggu: Terlalu fokus pada dunia maya bisa membuat kita mengabaikan hubungan sosial di dunia nyata.
Cara Mengatasi FOMO
Untungnya, FOMO bisa diatasi. Berikut beberapa tips yang didukung oleh penelitian ilmiah:
1. Batasi Waktu Penggunaan Media Sosial
Mengurangi paparan media sosial adalah langkah awal yang efektif. Atur jadwal khusus untuk menggunakan media sosial agar kamu tidak terus-menerus memeriksa ponsel. Nonaktifkan notifikasi yang tidak penting supaya fokusmu tidak terpecah saat sedang melakukan aktivitas lain. Ketika sedang sibuk, jauhkan ponsel agar tidak mengganggu perhatianmu.
2. Fokus pada Hal Positif
Menurut penelitian dari University of California Berkeley (2017), rasa syukur memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi perasaan negatif. Dengan bersyukur atas apa yang kamu miliki, kamu bisa lebih menghargai hidup. Cobalah untuk membuat daftar hal-hal yang membuatmu bahagia dan nikmati setiap momen yang ada tanpa membandingkan diri dengan orang lain.
3. Kembangkan Hobi
Melibatkan diri dalam kegiatan yang disukai dapat meningkatkan suasana hati. Temukan hobi baru atau kembangkan yang sudah ada. Bergabung dengan komunitas atau kelompok yang memiliki minat yang sama juga bisa membantu membangun rasa percaya diri sekaligus memperluas pertemanan.
Jalin Hubungan Sosial yang Lebih Kuat
Berinteraksi langsung dengan keluarga dan teman memiliki dampak positif pada kesejahteraan emosional. Luangkan waktu untuk berkumpul atau merencanakan aktivitas bersama, seperti makan malam, olahraga, atau hanya sekadar berbincang. Hubungan yang berkualitas dapat mengurangi rasa cemas karena "takut ketinggalan."
Latih Mindfulness
Penelitian dari University of Oxford (2015) menunjukkan bahwa mindfulness dapat mengurangi stres secara signifikan. Praktikkan meditasi atau yoga untuk melatih kesadaran diri. Dengan menerima diri apa adanya, kamu dapat mengurangi rasa iri terhadap pencapaian orang lain dan lebih fokus pada perjalanan hidupmu sendiri.
Kesimpulan
Ingat, kebahagiaan sejati tidak datang dari membandingkan diri dengan orang lain, tetapi dari menghargai apa yang kita miliki dan menikmati proses hidup.
Penting untuk diingat bahwa mengatasi FOMO membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa kesulitan mengatasinya sendiri.
Yuk, mulai sekarang kita sadari dampak negatif FOMO dan bersama-sama berusaha untuk hidup lebih bahagia dan tenang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H