Mendapat informasi ini, dengan keyakinan penuh, melalui tangan seorang guru, naskah saya melenggang ke tangan editor profesional. Naskah sampai di editor, dana yang diharapkan tak kunjung cair.
Suhu panas dingin menyelimuti diri. Apa yang mesti dilakukan? Menarik kembali naskah yang telah diberikan pada editor tentu tak mungkin. Pantang jika harus menyerah ketika sebuah langkah telah dimulai. Solusi dan jalan lain harus dicari.
Di sinilah Sang Khalik kembali membukakan mata muda ini. Bahwa semua yang akan terjadi sesuai kehendakNYA.
Dalam masa berpikir dan mencari solusi, tiba-tiba sejumlah rupiah mengalir ke rekening dari seorang kerabat.Â
"Pakailah agar naskahmu menasional. Bayarnya kapan ada uang saja."Begitu pesan yang masuk mengiringi saldo di rekening yang tiba-tiba meningkat jumlahnya dalam sekejap. Biaya editor yang dikhawatirkan akhirnya tuntas.Â
Langkah selanjutnya mengantarkan naskah menuju cetak. Sesungguhnya biaya cetak juga belum disediakan. Salah seorang mentor menulis menyarankan cetak buku dengan jumlah 200 eksemplar. Saran diterima, naskah dikirim ke percetakan.Â
Ketika naskah menuju meja cetak, seluruh anggaran biaya dapat dikalkulasikan dengan jelas. Harga jual buku pun diputuskan. Karena ini peluncuran karya perdana, harga jual hanya untuk mengembalikan modal semata.Â
Pamflet promo PO buku pun disebar. Di sini Allah kembali membukakan mata saya untuk melihat kekayaan dan kemudahan yang diberikan oleh-NYA kepada hamba yang mau berusaha dan berdoa.Â
Kebanyakan dari pihak yang ikut PO buku "Parents Smart untuk Ananda Hebat" ini membayar 2 hingga 3 kali lipat dari harga yang ditentukan untuk satu buku.Â
Ada juga beberapa orang memesan lebih dari 10 eksemplar untuk dirinya dan disedekahkan pada orang lain. Diluar dugaan saya, itu semua menyelesaikan biaya cetak yang sempat dikhawatirkan.
Sepekan buku cetakan pertama mendarat di alamat saya, 205 eksemplar buku laris manis tak bersisa. Pekan berikutnya, melalui arahan seorang guru, saya beranikan diri untuk proses cetakan ke-2.