Mohon tunggu...
Herlin Variani
Herlin Variani Mohon Tunggu... Guru - Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kekuatan Pikiran Anak Manusia

7 November 2020   14:20 Diperbarui: 7 November 2020   15:01 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://idhampluit.blogspot.com/

Dalam al-Khawathir, Syekh Muhammad Mutaealli al-Sya'rawi mengatakan, "Pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih menjamin masa depan diri dan keluarganya."

Menurut James Allan, dengan berpikir seseorang  bisa menentukan pilihannya.

Dr. Ibrahim Elfiky dalam karya tulisnya yang berjudul terapi berpikir positif, memaparkan; pikiranlah yang menjadi pendorong setiap perbuatan. Pikiranlah yang menentukan kondisi jiwa, tubuh, kepribadian dan rasa percaya diri.

Sejatinya, pikiran memiliki sebuah kekuatan dahsyat. Seseorang yang mampu mengelola dan mengasah kekuatan berpikirnya, ia akan mampu lahir menjadi sosok juara. Bahkan, bukan tak mungkin ia mampu melakukan sesuatu yang sulit diterima oleh logika.

Banyak contoh yang dapat kita lihat terkait dampak spektakuler dari kemampuan mengelola kekuatan berpikir ini.

Misalnya, seorang sultan muda yang bernama Muhammad Al Fatih. Ia mampu melakukan sesuatu yang membuat pasukan musuhnya melongo dengan kekuatan pikiran yang dimilikinya.

Bagaimana tidak. Dalam upaya penakhlukan Konstantinopel, ia perlihatkan kemampuan berpikir out of the box.

Memindahkan kapal-kapal perang dari pangkalannya di Besiktas ke Tanduk Emas dengan cara yang mencengangkan.

Kapal yang biasanya beroperasi di perairan, di bawah komando Sultan Muhammad Al-Fatih kapal-kapal tersebut melewati jalan darat. Pada masa itu, pemindahan kapal melalui jalur darat dianggap sebagai mukjizat. 

Kapal-kapal tersebut tak diangkut menggunakan kendaraan darat. Melainkan ditarik sejauh tiga mil. Jalan yang dilewati bukan jalan datar. Tapi sebuah perbukitan yang mesti didaki oleh kapal-kapal ini.Anda bisa bayangkan? Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Di bawah komando langsung Muhammad Al Fatih, berjalanlah kapal-kapal ini di atas papan-papan yang telah dilumuri minyak. Di tengah keheningan malam, orang-orang Turki Utsmani mampu menarik lebih dari tujuh puluh kapal dan dilabuhkan di Tanduk Emas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun